Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat kerugian materil akibat bencana alam yang terjadi selama Juni 2019 mencapai Rp1,3 miliar dari 18 kejadian bencana.

"Kerugian pada Juni memang cukup tinggi yang diakibatkan banyaknya rumah rusak berat akibat bencana mulai dari kebakaran, tanah longsor dan bencana lain-lain," kata Pusat Pengendalian dan Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.

Adapun rinciannya 18 kejadian bencana tersebut yakni kebakaran delapan kasus, kekeringan tujuh kasus, longsor tujuh kasus dan angin kencang satu kasus. Sementara untuk jumlah rumah yang rusak sebanyak sembilan unit antara lain tujuh rusak berat dan masing-masing satu unit rusak sedang serta ringan.

Akibat bencana selama Juni sebanyak 25 jiwa dari tujuh kepala keluarga harus mengungsi dan untuk warga yang terdampak sembilan kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 28 orang. Namun, pada kejadian bencana tersebut tidak ada korban jiwa atau meninggal dunia.

Tingginya angka kasus kebakaran pada Juni disebabkan oleh human error seperti korsleting listrik. Ditambah saat ini sudah mulai masuk ke musim kemarau sehingga warga diimbau agar tidak melakukan akivitas yang bisa menyebabkan atau memicu kebakaran.

Baca juga: Polres Sukabumi Kota beri bantuan pembangunan tiga rumah korban kebakaran

Antisipasi lainnya dengan cara tidak membakar rumput kering atau lahan yang apinya bisa merembet, memperbaiki instalasi listrik, memeriksa kondisi kompor jika bepergian keluar rumah dan lainnya.

"Kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi jumlahnya berfluktuasi setiap bulannya, namun yang harus diwaspadai saat ini adalah bencana kekeringan karena sudah memasuki musim kemarau," ujarnya.

Daeng Sutisna mengatakan angka kasus kejadian bencana setiap tahunnya tinggi, namun pihaknya juga terus berupaya melakukan antisipasi untuk meminimalisasikan dampak kerugian baik harta maupun nyawa.

Selain itu, setiap terjadi bencana baik kategori ringan maupun besar pihaknya langsung menugaskan relawan BPBD untuk datang ke lokasi seperti melakukan pendataan, assesment dan memberikan bantuan darurat.

Meskipun sudah masuk ke musim kemarau, masyarakat juga harus tetap waspada bencana lainnya, khususnya tanah longsor. Sebab kasus longsor hampir setiap bulan ada saja apalagi di saat musim penghujan.

Baca juga: Lokasi bencana pergeseran tanah jadi kampung mati

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019