Jakarta (Antara) - Alat utama sistem senjata (Alutsista) adalah bagian tidak terpisahkan dari keberadaan angkatan bersenjata sebuah negara, dalam upaya mempertahankan kedaulatan.

Demikian halnya dengan Indonesia di mana kekuatan militer jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), salah satunya, juga mesti dilihat dari perspektif Alutsista yang dimiliki.

Menyambut HUT TNI ke-68, pada 3-7 Oktober 2013 di lapangan Monas, Jakarta, digelar kekuatan Alutsista yang bisa dilihat secara langsung oleh masyarakat luas.

Sejumlah peralatan tempur modern yang dimiliki TNI, khususnya milik TNI-AD diperlihatkan kepada publik.

Hanya saja, di luar pameran dan juga dalam memeriahkan peringatan HUT TNI Ke-68, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengemukakan tidak semua Alutsista dikerahkan.

"Pada HUT TNI kali ini, mungkin belum seperti yang diinginkan masyarakat. Beberapa pesawat tak bisa ditampilkan di sini karena ter-`deploy` untuk acara KTT APEC di Bali dan pameran Alutsista. Heli TNI AD, beberapa pesawat tempur Angkatan Udara, tak bisa kita munculkan," katanya usai gladi bersih HUT TNI Ke-68, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10).

Panglima TNI menyatakan pada perayaan HUT TNI yang ke-69 pada 2014 yang akan diselenggarakan di Surabaya diharapkan dapat dikerahkan seluruh kekuatan TNI. Pameran senjata dalam HUT TNI ke-68 meliputi tiga matra. TNI AU menampilkan sepasang jet tempur Sukhoi, dua pesawat transport C-130 Hercules, dua pesawat Boeing 737 dan dua triple gun TNI-AU.

Sedangkan TNI-AD memajang empat helikopter (2 Bell 412 dan 2 Mi 35), enam kendaraan lapis baja angkut pasukan Anoa, enam panser V-150 dan 12 pucuk meriam 57 artileri pertahanan udara.

Untuk TNI AL menggelar enam tank PT-76, enam tank angkut pasukan BTR 50 dan sepasang Howitzer 122 milimeter.

Selain pameran senjata, HUT TNI bertema "Profesional, Militan, Solid dan Bersama Rakyat TNI Kuat" itu juga menampilkan demonstrasi seperti terbang lintas (fly pass) sepasang pesawat Cessna TNI AU , keterampilan prajurit, senam balok, halang rintang dan senam perahu karet melibatkan 600 prajurit.

Di samping itu, juga digelar kolone senapan oleh 900 orang, demonstrasi pertempuran jarak dekat didukung 18 orang, terjun bebas (free fall) melibatkan 100 peterjun yang diangkut dua pesawat C-130 Hercules.

Kegiatan itu juga dimeriahkan dengan aksi aerobatik Jupiter Aerobatic Team (JAT) menggunakan enam pesawat KT-1B Wong Bee, fly pass empat pesawat Casa 212 TNI AL dan delapan heli TNI AD meliputi Mi 17, Mi 35, tiga bell 412 dan 3 unit Bo 105.

Tidak hanya di Jakarta, unjuk kekuatan Alutsista TNI juga dilaksanakan di daerah.

Salah satunya, adalah di wilayah Kodam Iskandar Muda, yang menggelar pameran Alutsista TNI yang digunakan di Provinsi Aceh.

Pameran Alutsista TNI di lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh itu dibuka secara resmi oleh Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo, Kamis (3/10).

Pandu Wibowo menyatakan, pameran Alutsista itu dimaksudkan agar masyarakat juga dapat mengetahui apa saja alat yang digunakan oleh TNI dalam setiap tugas, khususnya di wilayah Kodam Iskandar Muda.



Modernisasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan amanat dalam peringatan HUT TNI ke-68 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (5/10) menyatakan seiring dengan penambahan dan modernisasi Alutsista, prajurit mesti meningkatkan kemampuan profesi,

"Semua langkah itu (modernisasi, red.) dibarengi upaya peningkatan keterampilan dan kesiapsiagaan, dan penguasaan alat modern," kata presiden.

Pada tahun-tahun terakhir ini, pemerintah terus meningkatkan kualitas alat utama sistem senjata, baik angkatan darat, udara, maupun laut.

"Agar mampu mengemban tugas negara terus kita lakukan, Alutsista juga makin kita penuhi, untuk mencapai tahapan kekuatan esensi minimum, sebagaimana yang disampaikan tahun lalu dan melalui kerja sama industri pertahanan negeri sahabat dalam waktu dekat ini Insya Allah kekuatan Alutsista kita meningkat secara signifian," katanya.

Kepala Negara mengatakan peningkatan sejumlah Alutsista dalam beberapa waktu mendatang, di antaranya untuk angkatan darat, antara lain "main battle tank", persenjataan, helikopter angkut, dan helikopter serbu, serta peralatan lainnya.

Sedangkan TNI-AU dalam beberapa waktu mendatang akan dilengkapi dengan 24 pesawat F16 selain pesawat Super Tucano dan pesawat latih T-50, dan TNI-AL dilengkapi dengan kapal perang korvet, kapal perusak, rudal fregat kapal paroli maritim, dan roket multilaras taktis.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), usai menghadiri pembukaan pameran Alutsista TNI di lapangan Monas, Jakarta, Jumat (4/10) sepakat Alutsista TNI harus lengkap dan canggih agar Indonesia disegani oleh negara-negara lainnya

"Kalau Alutsista ini lengkap dan kuat, negara-negara yang mau mencoba atau macam-macam dengan kita, termasuk separatis maupun negara-negara tetangga segan. Sementara, kalau Alutsista kita tidak kuat mereka juga tidak segan, patok-patok batas wilayah kita akan pindah," katanya.

Ia menegaskan dengan jangkauan Alutsista yang begitu tinggi, canggih dan pasukan yang profesional maka Indonesia menjadi negara yang disegani.

"Dikatakan perang yang akan datang bukan perang bambu runcing lagi, tapi harus ada kecanggihan alat dan keberanian. TNI ini sudah siap menjawab itu dan kita senang," katanya.

Alutsista TNI dinilainya sudah bagus, namun harus terus dibeli untuk menjaga pulau-pulau tanah air.

"Alutsista TNI kita bagus dan kita terus beli karena pulau terlalu banyak supaya tiap pelosok pulau itu dijaga, misalnya jangkauan meriam 125 km, kita beli yang 300 km, seperti itu diperbaharui," kata mantan anggota DPR itu.

Diakuinya bahwa Alutsista TNI belum lengkap karena hampir semua punya tapi jumlahnya belum cukup. "Karena itu kita mesti hemat APBN untuk bisa memiliki.



Dukungan DPR

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan dukungan penuh penguatan kapasitas TNI mulai dari pengadaan Alutsista, seperti jet tempur F16 dan kapal perang modern, hingga aspek kesejahteraan prajurit.

"Komisi I DPR RI sangat memberikan perhatian besar terhadap penguatan TNI," kata aggota Komisi I DPR Hayono Isman.

Disampaikan bahwa UU Veteran dan Industri Pertahanan merupakan inisiatif DPR.

"Itu menegaskan bahwa DPR mendukung dan memberikan perhatian besar terhadap TNI, mengingat kapasitas TNI sebagai alat pertahanan harus terus ditingkatkan," katanya.

Hayono Isman menyatakan TNI memiliki tugas pokok yang penting di antaranya menegakkan kedaulatan negara dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

TNI juga melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

"TNI adalah kekuatan rakyat untuk mengawal dan menjaga keutuhan NKRI. Karena itulah, kemampuan TNI sebagai alat pertahanan harus terus ditingkatkan dari waktu ke waktu," katanya.

Momentum HUT TNI ke-68, dengan menunjukkan sebagian kekuatan Alutsista, serta kuatnya aspirasi untuk meningkatkan jumlah, serta dukungan dari legislatif agaknya memberikan harapan bahwa garda terdepan melindungi rakyat dan bangsa Indonesia, yakni TNI, tugasnya akan lebih optimal dan maksimal.


Pewarta: Oleh Andi Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013