Bogor (Antara) - Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan kepala daerah Kota Bogor Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum di Brajamustika, seluruh anggota KPU, PPS dan PPK berdandan dengan pakaian adat Sunda.

"Ini untuk menghilangkan kesan politik, bahwa kita ingin menunjukkan pilkada Kota Bogor mengedepankan asas santun, dan berbudaya," kata Ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman, Kamis.

Penampilan seluruh anggota KPU dengan berpakaian ala Sunda memang membuat kesan rapat pleno yang aman, damai dan kondusif.

Seluruh komisioner KPU berpakaian tradisional yang laki-laki menggunakan baju adat lengkap dengan blangkon.

Sedangkan anggota perempuannya berpakaian kebaya. Untuk petugas KPU laki-laki menggunakan pakaian pangsi yang identik dengan warna hitam.

Tidak hanya komisioner dan anggota KPU yang mengenakan pakaian tradisi Sunda. Seluruh anggta PPS dan PPK yang diundang hadir diwajibkan mengenakan pakaian batik.

Sebelum memasuki ruang rapat pleno seluruh anggota PPS dan PPK yang datang diberikan Totopong secara gratis.

Selain itu, pelaksanaan rapat pleno juga dimeriahkan oleh penampilang Gending dan Degung yakni kesenian tradisi Sunda.

"Kami ingin suasana pleno ini lebih kondusif, jauh dari suasana politik. Agar kita satu dalam budaya," kata Agus.

Pelaksanaan rapat rekapitulasi juga mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian Kota Bogor.

Sebanyak 550 personel kepolisian gabungan dari Polres Bogor Kota, Polres Bogor, Polres Cianjur dikerahkan mengamankan setiap tahapan perhitungan.

Pewarta: Oleh Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013