Bogor (Antara) - Sebanyak 673.832 warga Kota Bogor, Jawa Barat, memberikan suara pada pemilihan kepala daerah untuk memilih pasangan wali kota dengan wakil wali kota setempat periode 2014-2019, Sabtu.

Proses pemungutan suara berlangsung mulai pukul 07.00-13.00 WIB di 1.814 tempat pemungutan suara yang tersebar di 68 kelurahan, enam kecamatan.

Warga Kota Bogor akan memilih satu di antara lima pasangan calon kepala daerah mereka.

Sebanyak lima pasangan tersebut, yakni Firman Sidik Halim-Gartono (nomor urut 1), Bima Arya-Usmar Hariman (2), Achmad Ru`yat-Aim Halim Hermana (3), Dody Rosadi-Untung W. Maryono (4), dan Syaiful Anwar-Muztahidin Al Ayubi (5).

Dua pasangan yakni Firman-Gartono (1) dan Syaiful-Muztahidin (5) maju pilkada melalui jalur perseorangan, sedangkan tiga lainnya jalur partai politik.

"Suara masyarakat Kota Bogor sangat menentukan pemimpin yang akan terpilih untuk lima tahun ke depan. Mari sama-sama kita salurkan hak pilih ke masing-masing TPS," kata Ketua KPU Kota Bogor Agus Teguh Suryaman.

Ia menjelaskan KPU telah mengoptimalkan sosialisasi hari pemilihan kepada masyarakat.

Bahkan, hingga H-1 pilkada, KPU masih melakukan sosialisasi dengan menyampaikan informasi tentang hari pencoblosan, dengan menggerakkan mobil-mobil menggunakan pengeras suara yang berpatroli di seluruh kecamatan, kelurahan, hingga ke perumahan-perumahan warga.

"Kami juga bekerja sama dengan dewan kemakmuran masjid untuk menyampaikan pengumuman hari pencoblosan baik pada H-1 hingga hari H, yakni setelah shalad subuh," katanya.

Komisi Pemilihan Umum Kota Bogor menargetkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2013 mencapai 75 persen.

Selain itu, kata Agus, Pemerintah Kota Bogor juga telah menetapkan pada Sabtu sebagai hari libur bersama untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilihan.

Terkait antisipasi pemilih ganda, pihaknya telah memberikan penyuluhan secara intensif terhadap kelompok penyelenggara pemungutan suara untuk memeriksa secara ketat para pemilih yang datang ke TPS.

"Kita pastikan tidak ada pemilih ganda, karena jumlah DPT Kota Bogor sudah berkurang dari DPT sebelumnya. Kita juga sudah memperketat pengawasan," katanya.

Pewarta: Oleh Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013