Bogor (Antara) - Lingkaran Survey Indonesia (LSI) memperkirakan pelaksanaan pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat berpotensi hanya berlangsung satu putaran yang akan dimenangkan oleh incumbent (pejabat petahana) Rachmat Yasin-Nurhayanti.

"Hasil survei yang kami lakukan di tengah masa kampanye selama satu minggu. Pasangan nomor urut 3 menempatkan posisi teratas dengan peroleh angka cukup telak yakni 46,7 persen," kata Arman Salam Direktur Riset LSI, kepada wartawan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Arman yang didampingi peneliti bidang Riset LSI Ade Mulyana menyampaikan bahwa Rachmat Yasin dan pasangannya Nurhayanti adalah pasangan calon yang paling unggul dari empat calon bupati dan wakil bupati peserta pilkada Kabupaten Bogor.

Untuk pasangan nomor urut 4 yakni Karyawan Faturachman dan Adrian Arya Kusuma menempati urutan ke dua dari hasil survei LSI dengan peroleh 22,8 persen, disusul posisi ketiga Gunawan Hasan-Muhammad Akri Falaq dengan perolehan 16,6 persen dan Alex Sandy Ridwan-Hengky Tarnando diurutan ke empat sebesar 3,4 persen.

"Untuk hasil yang merahasiakan pilihannya sebesar 0,7 persen, belum memutuskan 5,9 persen dan tidak yahu sebanyak 3,4 persen," kata Arman.

Besarnya peluang yang dimiliki oleh Rachmat Yasin untuk menang dalam pilkada Kabupaten Bogor tersebut yang membuat pemilihan kepala daerah setempat berlangsung satu putaran.

Sementara itu, Ade Mulyana mengatakan, pihaknya sangat yakin dengan keunggulan RY dan Nurhayanti karena berdasarkan hasil survei yang dilakukan LSI pasangan tersebut unggul dalam sagala segmen.

"Dalam survei yang dilakukan oleh pihaknya memiliki tingkat kesalahan (margin error) berada di kisaran 4,8 persen," katanya.

Ade mengungkapkan, survei ini dilakukan LSI bersama citra publik adv menggunakan metode "multistage random sampling" dengan total responden mencapai 440 orang.

Data diperoleh dengan melakukan tatap muka dan kuisioner kepada para responden yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.

Ia juga mengatakan, hasil riset tersebut sebenarnya tidak terlalu jauh dari perkiraan banyak orang. Karena pasangan RY dan Nurhayanti adalah pasangan calon yang memiliki kekuatan partai politik cukup besar diusung oleh PPP, Golkar, Demokrat dan partai lainnya.

Selain itu, lanjut dia, RY memiliki kekuatan finansial yang lebih dari pasangan lainnya, sehingga tidak menutup kemungkinan mampu dalam kesiapan pilkada.

"Pasangan incumbent memiliki keunggulan, tingkat pengenalan yang tinggi, begitupun tingkat kesukaan, finansial dan mesin politik," kata Ade.

Ade menambahkan, dengan persaingan empat pasangan calon, secara matematis tidak mungkin ada dua putaran.

"Karena syarat berlangsungnya dua putaran adalah tidak ada pasangan calon yang meraih lebih dari 30 persen suara. Tapi hasil suvei, pasangan RY memperoleh suara lebih dari 30 persen," kata dia.


Pewarta: Oleh Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013