Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai lembaga konservasi exsitu bekerja sama dengan PT Hino Indonesia untuk melakukan konservasi Elang Jawa (Nisaetus Bartelsi) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR).
"Kerja sama ini untuk meningkatkan jumlah populasi Elang Jawa yang sampai hari ini terus menurun agar anak cucu kita kedepan dapat juga melihat Elang Jawa," kata Group Head of Life Science TSI, Biswajit Guha usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan kandang perkembangbiakan Elang Jawa di TSI Bogor, Kamis.
Menurut dia, kandang perkembangbiakan ini dibangun dengan ukuran 9x9 meter dengan ketinggian 12 meter. Elang Jawa jika dialamnya bersarang di atas 25 meter. Elang Jawa merupakan spesies endemik yang hanya terdapat di sepanjang pulau Jawa.
"Populasi Elang Jawa diperkirakan hanya tinggal 300-500 ekor dengan kecenderungan yang terus menurun dan mengalami resiko kepunahan," ujar Biswajit.
Dikatakannya, TSI berkomitmen meningkatkan populasi exsitu dari segi perkembangbiakan Elang Jawa. Saat ini ada tujuh ekor Elang Jawa di TSI.
Pemerintah Indonesia menetapkan Elang Jawa sebagai spesies yang dilindungi dan pada 993 melalui Keputusan Presiden No.4 Tahun 1993. Elang Jawa ditetapkan sebagai salah satu satwa nasional.
Sementara itu Senior General Manager PT Hino Indonesia, Bagas Krihsnamurti mengatakan, ini merupakan langkah awal kerja sama dengan TSI, nantinya akan dibuat sangkarnya untuk pengembangbiakan dan juga ada penelitian reproduksi Elang Jawa.
"Kami berharap apa yang dapat dibantu benar-benar bermanfaat bagi Taman Safari ke depannya dan makin banyak Elang-Elang Jawa yang dikembangbiakan di Taman Safari," ujarnya.
Bagas mengatakan, setelah kandang tersebut selesai maka, akan diisi sepasang Elang Jawa dan proses pengembangbiakkan Elang JAwa akan dimonitor dan dipelajari peneliti ahli dari TSI dan Universitas lokal.
"Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengembangbiakan Elang Jawa di dalam penangkaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Kerja sama ini untuk meningkatkan jumlah populasi Elang Jawa yang sampai hari ini terus menurun agar anak cucu kita kedepan dapat juga melihat Elang Jawa," kata Group Head of Life Science TSI, Biswajit Guha usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan kandang perkembangbiakan Elang Jawa di TSI Bogor, Kamis.
Menurut dia, kandang perkembangbiakan ini dibangun dengan ukuran 9x9 meter dengan ketinggian 12 meter. Elang Jawa jika dialamnya bersarang di atas 25 meter. Elang Jawa merupakan spesies endemik yang hanya terdapat di sepanjang pulau Jawa.
"Populasi Elang Jawa diperkirakan hanya tinggal 300-500 ekor dengan kecenderungan yang terus menurun dan mengalami resiko kepunahan," ujar Biswajit.
Dikatakannya, TSI berkomitmen meningkatkan populasi exsitu dari segi perkembangbiakan Elang Jawa. Saat ini ada tujuh ekor Elang Jawa di TSI.
Pemerintah Indonesia menetapkan Elang Jawa sebagai spesies yang dilindungi dan pada 993 melalui Keputusan Presiden No.4 Tahun 1993. Elang Jawa ditetapkan sebagai salah satu satwa nasional.
Sementara itu Senior General Manager PT Hino Indonesia, Bagas Krihsnamurti mengatakan, ini merupakan langkah awal kerja sama dengan TSI, nantinya akan dibuat sangkarnya untuk pengembangbiakan dan juga ada penelitian reproduksi Elang Jawa.
"Kami berharap apa yang dapat dibantu benar-benar bermanfaat bagi Taman Safari ke depannya dan makin banyak Elang-Elang Jawa yang dikembangbiakan di Taman Safari," ujarnya.
Bagas mengatakan, setelah kandang tersebut selesai maka, akan diisi sepasang Elang Jawa dan proses pengembangbiakkan Elang JAwa akan dimonitor dan dipelajari peneliti ahli dari TSI dan Universitas lokal.
"Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan pengembangbiakan Elang Jawa di dalam penangkaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019