Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat mendorong warganya untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif guna mempercepat pertumbuhan perekonomian ditambah saat ini pemkot menjadikan sektor ini sebagai program andalan.
"Bentuk ekonomi kreatif tersebut luas seperti pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan memanfaatkan jaringan internet dan media sosial sehingga dalam penjualannya tidak lagi dengan transaksi tradisional. Serta bentuk lainnya dari seni dan budaya dengan melakukan penampilan dan kreasi kreatif yang bisa menghasilkan pemasukan untuk warga dan banyak lagi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Sukabumi Gabriel Majid Sukarman di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, Pemkot Saat ini sangat memperhatikan para pelaku ekonomi kreatif khususnya kaum milineal dengan banyak memberikan program bantuan dan mengadakan kegiatan untuk mempromosikan hasil karya warga Kota Sukabumi.
Bahkan, warga harus bisa mencontoh daerah lain seperti Banyuwangi yang awalnya hanya daerah yang tidak terkenal sekarang menjadi maju dan terkenal karena mayoritas warganya kreatif dan berekonomi.
Maka dari itu, Pemkot Sukabumi mengandalkan ekonomi kreatif, karena harus diakui daerah ini tidak memiliki sumber daya alam, tetapi punya sumber daya manusia yang kreatif sehingga pemerintah terus mendorong dan membantu untuk mengembangkan segala bentuk kreatifitas warganya.
"Pada ajang Sukabumi City Festival ke-6 dalam menyambut Hari Jadi Kota Sukabumi ke-105 juga diselenggarakan berbagai penampilan salah satunya menampilkan desain pakaian hasil kreatif kaum milenial untuk dipromosikan," tambahnya.
Sementara, Ketua Panitia Sukabumi City Festival ke-6 Irma Silviana mengatakan kegiatan ini untuk mengkaryakan warga Sukabumi melalui perlombaan mendesain pakaian yang nantinya juara dari perlombaan itu akan diikuti sertakan lagi ke tingkat provinsi, nasional hingga internasional.
"Kami ingin mengangkat jiwa kreatif anak Sukabumi agar bisa berekonomi. Sebab Kota Sukabumi merupakan daerah jasa dan perdagangan yang tentunya harus dimanfaatkan kaum milenial untuk berkreasi agar menghasilkan uang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Bentuk ekonomi kreatif tersebut luas seperti pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan memanfaatkan jaringan internet dan media sosial sehingga dalam penjualannya tidak lagi dengan transaksi tradisional. Serta bentuk lainnya dari seni dan budaya dengan melakukan penampilan dan kreasi kreatif yang bisa menghasilkan pemasukan untuk warga dan banyak lagi," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Sukabumi Gabriel Majid Sukarman di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, Pemkot Saat ini sangat memperhatikan para pelaku ekonomi kreatif khususnya kaum milineal dengan banyak memberikan program bantuan dan mengadakan kegiatan untuk mempromosikan hasil karya warga Kota Sukabumi.
Bahkan, warga harus bisa mencontoh daerah lain seperti Banyuwangi yang awalnya hanya daerah yang tidak terkenal sekarang menjadi maju dan terkenal karena mayoritas warganya kreatif dan berekonomi.
Maka dari itu, Pemkot Sukabumi mengandalkan ekonomi kreatif, karena harus diakui daerah ini tidak memiliki sumber daya alam, tetapi punya sumber daya manusia yang kreatif sehingga pemerintah terus mendorong dan membantu untuk mengembangkan segala bentuk kreatifitas warganya.
"Pada ajang Sukabumi City Festival ke-6 dalam menyambut Hari Jadi Kota Sukabumi ke-105 juga diselenggarakan berbagai penampilan salah satunya menampilkan desain pakaian hasil kreatif kaum milenial untuk dipromosikan," tambahnya.
Sementara, Ketua Panitia Sukabumi City Festival ke-6 Irma Silviana mengatakan kegiatan ini untuk mengkaryakan warga Sukabumi melalui perlombaan mendesain pakaian yang nantinya juara dari perlombaan itu akan diikuti sertakan lagi ke tingkat provinsi, nasional hingga internasional.
"Kami ingin mengangkat jiwa kreatif anak Sukabumi agar bisa berekonomi. Sebab Kota Sukabumi merupakan daerah jasa dan perdagangan yang tentunya harus dimanfaatkan kaum milenial untuk berkreasi agar menghasilkan uang," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019