Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan paket bantuan berupa kebutuhan dasar untuk pengungsi korban bencana banjir di Sentani, Jayapura, Papua yang tersebar di beberapa titik pengungsian, salah satunya di Kampung Asei Kecil dan Nandeli.
"Saat ini kita terus mengupayakan menyalurkan paket bantuan untuk memenuhi sejumlah kebutuhan kedaruratan para pengungsi. Logistik tersebut dibutuhkan pengungsi karena akses menuju lokasi cukup sulit karena berada di pegunungan," kata Ketua Harian PMI Provinsi Papua Zakius degey melalui sambungan telepon. Rabu.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk merespon kebutuhan para pengungsi yang sangat membutuhkan dalam kondisi tanggap darurat bencana banjir. Melalui dukungan PMI Pusat dan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) sudah mendistribusikan berbagai jenis kebutuhan meliputi paket kebutuhan keluarga (family kit), terpulin dan paket peralatan kebersihan (hygiene kit).
Bantuan tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan para korban bencana yang tinggal di pengungsian saat ini terlebih cuaca di lokasi kurang bersahabat seperti kerapa turun hujan deras sehingga cuaca menjadi dingin.
"Kita berharap paket bantuan tersebut bisa bermanfaat untuk meringankan penderitaan para korban terdampak bencana yang sampai saat ini masih berada di pengungsian," katanya.
Sementara, penerima bantuan Norlince Nere dari pengungsi Kampung Asei Kecil menilai bantuan tersebut bermanfaat selama dirinya dan keluarga berada di pengungsian.
"Terima kasih dan bersyukur atas bantuan yang diberikan PMI," katanya.
Ditempat yang sama, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi menambahkan selain bantuan logistik pihaknya juga mengirim armada tangki air bersih untuk mendukung pelayanan pada masa tanggap darurat bencana ini.
Bantuan yang diberikan lembaga kemanusiaan ini sebagai bentuk komitmen PMI dalam mendukung pemerintah untuk upaya penanganan bencana yang terjadi di wilayah Sentani ini. Selain itu, fokus pelayaan PMI melakukan berbagai kegiatan pelayanan pendukung lainnya seperti distribusi bantuan, water sanitasi and hygiene (WASH), pelayanan kesehatan dan pendampingan pelayanan psikososial support program (PSP).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Saat ini kita terus mengupayakan menyalurkan paket bantuan untuk memenuhi sejumlah kebutuhan kedaruratan para pengungsi. Logistik tersebut dibutuhkan pengungsi karena akses menuju lokasi cukup sulit karena berada di pegunungan," kata Ketua Harian PMI Provinsi Papua Zakius degey melalui sambungan telepon. Rabu.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk merespon kebutuhan para pengungsi yang sangat membutuhkan dalam kondisi tanggap darurat bencana banjir. Melalui dukungan PMI Pusat dan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) sudah mendistribusikan berbagai jenis kebutuhan meliputi paket kebutuhan keluarga (family kit), terpulin dan paket peralatan kebersihan (hygiene kit).
Bantuan tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan para korban bencana yang tinggal di pengungsian saat ini terlebih cuaca di lokasi kurang bersahabat seperti kerapa turun hujan deras sehingga cuaca menjadi dingin.
"Kita berharap paket bantuan tersebut bisa bermanfaat untuk meringankan penderitaan para korban terdampak bencana yang sampai saat ini masih berada di pengungsian," katanya.
Sementara, penerima bantuan Norlince Nere dari pengungsi Kampung Asei Kecil menilai bantuan tersebut bermanfaat selama dirinya dan keluarga berada di pengungsian.
"Terima kasih dan bersyukur atas bantuan yang diberikan PMI," katanya.
Ditempat yang sama, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi menambahkan selain bantuan logistik pihaknya juga mengirim armada tangki air bersih untuk mendukung pelayanan pada masa tanggap darurat bencana ini.
Bantuan yang diberikan lembaga kemanusiaan ini sebagai bentuk komitmen PMI dalam mendukung pemerintah untuk upaya penanganan bencana yang terjadi di wilayah Sentani ini. Selain itu, fokus pelayaan PMI melakukan berbagai kegiatan pelayanan pendukung lainnya seperti distribusi bantuan, water sanitasi and hygiene (WASH), pelayanan kesehatan dan pendampingan pelayanan psikososial support program (PSP).
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019