Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Syaiful Bachri membuka Jambore Kupu-Kupu, di Taman Kupu-Kupu Gita Persada, Kemiling, Kota Bandarlampung, Sabtu (23-3-2019).
Acara tersbeut diselenggarakan selama dua hari, 23-24 Maret 2019, meliputi Orientasi Taman Kupu-kupu Gita Persada, Seminar Konservasi kupu-kupu Indonesia, Workshop Penangkaran kupu-kupu, dan lomba mencari ulat.
Selain itu diisi juga dengan diskusi dan pemantapan wadah komunikasi pencinta kupu-kupu. Butterfly Watching dan lomba fotografi dan ditutup penanaman tanaman pakan kupu-kupu.
Kegiatan itu diikuti oleh 60 peserta berasal dari komunitas, mahasiswa, konsultan, tenaga pendidik dan umum yang berasal dari Lombok, Jawa Timur, Jabodetabek, Sumatera Selatan, Belitung, dan Lampung.
Mendukung konservasi
Dalam sambutannya, Syaiful Bachri mengatakan bahwa penangkaran kupu-kupu mendukung penguatan fungsi Tahura Wan Abdul Rachman dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Posisi Taman Kupu-Kupu Gita Persada yang berada pada batas kawasan hutan Tahura Wan Abdul Rachman, sedangkan area penggembalaan (area bermain) kupu-kupu berada di dalam kawasan Tahura seluas 178,8 hektar sesuai perjanjian kerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Tahun 2009.
Berdasarkan laporan pengelola Taman Kupu-Kupu Gita Persada mempunyai koleksi lebih dari 100 spesies kupu-kupu yang didatangkan dengan menanam tanaman pakan.
Stiap spesies mempunyai pakan yang berbeda dari spesies lainnya, artinya ada koleksi tanaman lebih dari 100 jenis, dari kondisi ekosistem ini juga mendatangkan spesies lainnya seperti burung dan serangga pemangsa.
Hal ini menunjukan bahwa Taman Kupu-Kupu Gita Persada mampu menyumbang konservasi keanekaragaman hayati yang mendukung fungsi tahura, sekaligus bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan, pariwisata dan rekreasi.
Selain itu juga ada manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja.
Syaiful Bachri mengharapkan kedepan konsep pengembangan penangkaran kupu-kupu menjadi inspirasi untuk konservasi keanekaragaman hayati di Tahura.
Pemerintah Provinsi Lampung akan membangun Pusat Inkubasi Taman Tanaman Nusantara di Tahura Wan Abdul Rachman yang terintegrasi dengan Observatorium Teropong Bintang yang berjarak 12 km dari Taman kupu kupu Gita Persada dan penangkaran rusa. (**/RLs/Humas Provinsi Lampung).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Acara tersbeut diselenggarakan selama dua hari, 23-24 Maret 2019, meliputi Orientasi Taman Kupu-kupu Gita Persada, Seminar Konservasi kupu-kupu Indonesia, Workshop Penangkaran kupu-kupu, dan lomba mencari ulat.
Selain itu diisi juga dengan diskusi dan pemantapan wadah komunikasi pencinta kupu-kupu. Butterfly Watching dan lomba fotografi dan ditutup penanaman tanaman pakan kupu-kupu.
Kegiatan itu diikuti oleh 60 peserta berasal dari komunitas, mahasiswa, konsultan, tenaga pendidik dan umum yang berasal dari Lombok, Jawa Timur, Jabodetabek, Sumatera Selatan, Belitung, dan Lampung.
Mendukung konservasi
Dalam sambutannya, Syaiful Bachri mengatakan bahwa penangkaran kupu-kupu mendukung penguatan fungsi Tahura Wan Abdul Rachman dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Posisi Taman Kupu-Kupu Gita Persada yang berada pada batas kawasan hutan Tahura Wan Abdul Rachman, sedangkan area penggembalaan (area bermain) kupu-kupu berada di dalam kawasan Tahura seluas 178,8 hektar sesuai perjanjian kerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Tahun 2009.
Berdasarkan laporan pengelola Taman Kupu-Kupu Gita Persada mempunyai koleksi lebih dari 100 spesies kupu-kupu yang didatangkan dengan menanam tanaman pakan.
Stiap spesies mempunyai pakan yang berbeda dari spesies lainnya, artinya ada koleksi tanaman lebih dari 100 jenis, dari kondisi ekosistem ini juga mendatangkan spesies lainnya seperti burung dan serangga pemangsa.
Hal ini menunjukan bahwa Taman Kupu-Kupu Gita Persada mampu menyumbang konservasi keanekaragaman hayati yang mendukung fungsi tahura, sekaligus bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan, pariwisata dan rekreasi.
Selain itu juga ada manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja.
Syaiful Bachri mengharapkan kedepan konsep pengembangan penangkaran kupu-kupu menjadi inspirasi untuk konservasi keanekaragaman hayati di Tahura.
Pemerintah Provinsi Lampung akan membangun Pusat Inkubasi Taman Tanaman Nusantara di Tahura Wan Abdul Rachman yang terintegrasi dengan Observatorium Teropong Bintang yang berjarak 12 km dari Taman kupu kupu Gita Persada dan penangkaran rusa. (**/RLs/Humas Provinsi Lampung).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019