Sebanyak 4.000 personel gabungan dari TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Sukabumi yang dibantu relawan dan organisasi kemasyarakatan disiagakan untuk mengamankan pelaksanaan kampanye terbuka Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Gelar pasukan ini selain untuk persiapan personel pengamanan dalam mengamankan jalannya pemilu, juga untuk medeklarasikan pemilu damai yang diikuti oleh calon legislatif dan pengurus partai politik," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, dalam pengamanan pemilu ini pihaknya mendapakan personel bantuan dari Brimob Polda Jabar untuk disiagakan di lokasi-lokasi rawan gangguan. Dari hasil pemetaan pihaknya semua titik memang rawan tapi dalam melakukan pengamanan atau penanggulangan tidak berlebihan karena warga Kota sukabumi sudah dewasa dalam berpolitik.

Sehingga pihaknya memastikan pada pelaksanaan pemilu di wilayah hukumnya bisa berjalan lancar dan aman, tetapi pengamanan tetap saja harus ditingkatkan antisipasi ada pihak yang merasa kecewa atau tidak terima dengan hasil pemilu.

Ia pun mengimbau perbedaan pilihan itu hal yang biasa namun paling utama adalah menjaga persatuan dan kesatuan. Sebab pemilu adalah pesta demokrasi dan jika ada yang ingin menggugat hasilnya negara pun sudah menyiapkan tempatnya seperti di Mahkamah Konstitusi.

"Menjaga keamanan pun harus juga dilakukan di media sosial agar masyarakat tidak terpengaruh oleh informasi aau berita hoax maupun ujuran kebencian. Kami juga sudah menyiapkan Tim Cyber Patrol untuk mengawasi aktivitas di dunia maya (media sosial)," tambahnya.

Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan pemilu merupakan pesta demokrasi, namanya pesta berarti harus disambut dan dirayakan dengan kegembiraan agar pelaksanaannya berjalan aman dan kondusif.

Pihaknya juga meyakini warga Kota Sukabumi bisa menentukan siapa yang pantas duduk di kursi legislatif dan menentukan pemimpin bangsa ini. Adanya perbedaan tidak perlu menjadi permasalahan tetapi yang terpenting adalah menjaga keamanan serta jangan sampai akibat pemilu ini terjadi permusuhan dan putusnya tali silaturahmi.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019