Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Kota Depok, Jawa Barat, bekerja sama dengan DARE Foundation menggelar kegiatan Equal Fun Run 2019 yang pesertanya difabel atau pengguna prostesis di Boulrvard RSUI Kota Depok, Minggu.

Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Kota Depok, Jawa Barat, Dr dr Julianto Witjaksono yang membuka acara tersebut mengatakan kegiatan ini merupakan pertama kali digelar di UI Kota Depok.

"Kegiatan ini merupakan salah satu cara mengajak generasi milenial maupun masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi. Dan secara langsung juga berkontribusi memberikan 20 prostesis (kaki palsu) gratis kepada ex-lepra," katanya.

Sebanyak 20 prostesis tersebut nantinya akan diberikan pada masyarakat miskin dan tinggal di Komplek Sitanala Tangerang, Provinsi Banten.

Selain itu, kegiatan tersebut merupakan pembuktian bahwa pengguna prostesis dan difabel mampu berinteraksi maupun kolaborasi bersama dalam komunitas sehat.

Kegiatan ini diikuti oleh 1500 peserta yang 300 di antaranya adalah difabel dengan pembagian 50 persen anak celebral palsy (berkebutuhan khusus), 30 persen pengguna prostesis (pengguna kaki palsu), dan 20 persen paralisis (Pengguna kursi roda atau tongkat).

Dokter Julianto menambahkan, acara tersebut juga mengenalkan bahwa RSUI tengah merancang pembentukan pusat pelayanan difabel.

Dan nantinya tersedia pelayanan berupa kegiatan pembelajaran bagi kaum difabel, serta pelatihan maupun pemulihan, pemeliharaan serta perawatan.

"Kami ingin membawa RSUI sebagai pusat pelayanan difabel Jawa Barat yang tentunya dapat memberikan pelayanan. Dan membantu Pemerintah Kota Depak dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Depok, Wijayanto mengapreasi kegiatan Equal Fun Run 2019 yang diselenggarakan oleh DARE Foundation bekerjasama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia.

"Ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terbaik bidang kesehatan melalui olahraga yang pesertanya tidak hanya masyarakat normal tetapi juga kaum difabel, prostesis," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019