Rumah Sakit (RS) Salak Kota Bogor, Jawa Barat merawat masinis korban yang menderita luka-luka akibat kecelakaan anjloknya KRL Jakarta-Bogor.
    
"Ya masinis, tapi kami tidak bisa memberikan konfirmasi terkait status korban," kata Ahim Walka penjaga Ruangan Kartika 2 Perawatan RS Salak, di Bogor, Minggu.

Ia mengatakan, nama dan alamat korban nanti akan ada konferensi pers dari pimpinan. Karena dirinya hanya menjaga agar korban tidak terganggu dalam proses perawatan.

Peristiwa nahas tergulingnya KRL relasi Jakarta-Bogor di perlintasan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor, terjadi pada Minggu (10/3), sekitar pukul 10.00 WIB. Kereta melaju dari arah Jakarta ke Bogor, tiba-tiba mengalami anjlok.

Hingga berita ini dilaporkan tidak ada korban jiwa dan belum ada data pasti dari pihak KRL.          

Lilis, korban KRL yang dirawat di RS Salak mengatakan kereta anjok sebelum tanpa ada peringatan. 

"Ya saya ga tahu tiba-tiba terdengar suara jluk, kaya berita-berita KRL yang di Bintaro," katanya.

Secara spontan, Lilis menjatuhkan tubuhnya ke gerbong kiri. Karena tergulingnya kekiri dan semua orang berhimpintan terinjak-injak.
    
Gerbong yang terguling ialah gerbong pertama dan kedua. Korban luka mayoritas perempuan.

Lilis yang mau berangkat kerja ke Bogor dari Tangerang merasakan sakit dibagian tubuh tulang iga dan kaki.

Pewarta: Ahmadi/M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019