Saat ini Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sedang gencar mengembangkan kerjasama dengan berbagai perusahaan yang bergerak dalam dunia usaha dan dunia industri. Salah satu perjanjian kerjasama adalah dengan CV. Rimba Jaya Masrum (RJM).

CV. Rimba Jaya Masrum (RJM) berada di Pandansari, Gadog Ciawi, Bogor. Berdiri pada tahun 2004 merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI) bidang agribisnis hortikultura yakni agro farm jamur putih dan pengolahan hasil naget jamur.

Ir. Maspur Mahmudi, MM sebagai perwakilah Polbangtan Bogor sekaligus dosen Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan menjelaskan bahwa telah dilaksanakan penandatanganan  naskah perjanjian kerjasama antara pihak Polbangtan Bogor dengan pihak  CV. Rimba Jaya Masrum (RJM).  

“Kerjasama ini memuat beberapa pasal isi diantaranya adalah kedua belah pihak secara bersama-sama untuk mengembangkan SDM Pertanian melalui proses pembelajaran pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), kapita selekta, dan magang bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga teknis,” Jelas Maspur.

Pimpinan sekaligus pemilik  perusahaan CV. Rimba Jaya Masrum (RJM) Guntur Irawan Putra Salim merupakan lulusan S1 non pertanian dari Universitas Tri Sakti Jakarta.

Guntur mengisahkan awal mulanya disaat terjadi wabah flu burung melihat adanya peluang bisnis yang diasumsikan sangat prospektif dan berkelanjutan yang melihat  kondisi ketidak nyamanan masyarakat kalangan konsumen yang mengkonsumsi komoditi daging.

“Pada waktu itu masyarakat menganggap memakan daging berbahaya yang disebabkan  tercemar oleh virus flu burung dengan merubah pilihan komoditi alternative pengganti daging yaitu jamur putih,” Ungkap Guntur.

Semula ide dan gagasan usahanya diawali keinginan/kemauan dan tekad yang kuat disamping untuk berkontribusi dalam ikut serta mensejahterakan masyarakat utamanya keluarga  miskin,  juga untuk merubah pola pikir dikalangan para generasi muda pertanian yang beranggapan secara keliru  bahwa bekerja dibidang pertanian adalah kotor, miskin, terbelakang, dan lainnya.

“rintisan usaha saya dimulai dengan memperkerjakan sebagian besar para ibu-ibu rumah tangga yang bertempat tinggal disekitar tempat tinggalnya dan  berstatus tidak terikat bekerja pada orang lain sebanyak 20 orang terdiri 18 orang perempuan dan 2 laki-laki,” Lanjut Guntur.

Semua karyawan bekerja dengan berlandaskan nilai-nilai agama yang tertulis kalimat dalam spanduk berbunyi “ Utamakan Sholat  Dan Keselamatan Kerja”.

Berkat kemauan dan pengalamannya dalam mengelola usahanya, saat ini memiliki karyawan berjumlah 130 orang yang sebagian besar sekitar 80% adalah perempuan, dan sisanya 20% adalah laki-laki yang membudidayakan jamur putih mulai dari  menyiapkan bahan, pemeliharaan hingga pemanenan hasil.

Pengelolaan hasil pemanenan produksi jamur putih selanjutnya diproses dalam suatu kemasan plastik berlogo HA Jamur Super, Gadog, Bogor berisi 5 Kg/kantong plastic, dan dijual dengan harga Rp 2750/Kg dengan prangko ditempat pengedropan produk.

Adapun distribusi dan penjualan hasil produksinya dilakukan secara langsung kepada pihak pedagang yang berada di 3 wilayahn yaitu Tanggerang, Jakarta, dan Bogor.

Saat ini perusahaan tersebut telah melakukan ekspansi usaha budidaya jamur dengan mengembangkan usahanya membuka cabang usaha di dua kebun dalam wilayah kabupaten Bogor dan juga memberdayakan para santri dari salah satu pesantren diwilayah Lampung Tengah.

Kiprah perusahaan ini juga berkontribusi dalam pengembangan SDM Pertanian dengan memfasilitasi kegiatan pelatihan bagi para PNS yang akan memasuki masa pensiun diantaranya dari Kementerian Pertanian, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi Dan UKM, juga proses bembelajaran bagi para mahasiswa  dari berbagai Perguruan Tinggi melalui kegiatan magang selama kurun waktu sekitar 2 bulan.

Pewarta: Oleh: Humas Polbangtan Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019