Bogor (Antara) - Dewan Pendidikan Kota Bogor selidiki dan menyayangkan peredaran buku paket Bahasa Indonesia yang mengandung unsur porno atau vulgar di SDN Polisi IV dan SDN Gunung Gede, hingga meminta Dinas Pendidikan setempat untuk menarik peredaran buku tersebut.
"Kalau benar laporannya buku tersebut mengandung unsur porno atau vulgar tidak baik peredarannya untuk siswa didik kita," kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor Apendi Arsyad, saat dihubungi, Rabu.
Apendi menyebutkan, informasi peredaran buku paket mengandung bacaan vulgar tersebut diketahuinya dari media cetak. Ia belum melihat pasti buku paket yang dimaksudnya.
Namun, lanjut dia, dari berita yang beredar di media, buku tersebut sangat tidak layak beredar dan menjadi buku pelajaran kalangan siswa.
Menurutnya, akan memeriksa temuan tersebut dan memastikan peredaran buku tersebut. Ia mengatakan, di sekolah memang ada pelajaran tentang seks, tapi tidak di pelajaran Bahasa Indonesia, dan pelajaran tersebut menggunakan bahasa yang mendidik dan tidak vulgar.
"Kami meminta Dinas Pendidikan untuk mencabut buku tersebut," ucapnya, menegaskan.
Selain itu, kata Apendi, pihaknya juga akan selidiki mengapa buku tersebut beredar di siswa sekolah untuk mencari tahu apakah ada unsur kesengajaan.
"Jika ada unsur kesengajaan ini sudah melanggar undang-undang, kita akan proses ini lebih lanjut," tukasnya.
Sebelumnya diberikan, orang tua siswa di Kota Bogor diresahkan dengan beredarnya buku paket Bahasa Indonesai untuk siswa kelas VI SD.
Buku terbitan CV Graphia Buana, cetakan pertama Maret 2013 itu berjudul "Aku Senang Bahasa Indonesia" ini pada halaman 55-60 terdapat sebuah kisah berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala". Tapi pada halam 57-60 terdapat kalimat-kalimat yang menceritakan tentang kisah pekerja seks di warung remang-remang.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fetty Qondarsyah kalimat yang ada di dalam buku tersebut tidak mendidik untuk anak sekolah.
"Kami akan memanggil kepala sekolah SDN Polisi IV dan SDN Gunung Gede untuk mencari tahu peredaran buku ini. Kami tidak pernah merekomendasikan penggunaan buku paket ini ke sekolah," tandasnya.
Fetty menambahkan, Dinas Pendidikan akan mengeluarkans urat edaran untuk semua sekolah untuk melarang peredaran dan penggunaan buku tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Kalau benar laporannya buku tersebut mengandung unsur porno atau vulgar tidak baik peredarannya untuk siswa didik kita," kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor Apendi Arsyad, saat dihubungi, Rabu.
Apendi menyebutkan, informasi peredaran buku paket mengandung bacaan vulgar tersebut diketahuinya dari media cetak. Ia belum melihat pasti buku paket yang dimaksudnya.
Namun, lanjut dia, dari berita yang beredar di media, buku tersebut sangat tidak layak beredar dan menjadi buku pelajaran kalangan siswa.
Menurutnya, akan memeriksa temuan tersebut dan memastikan peredaran buku tersebut. Ia mengatakan, di sekolah memang ada pelajaran tentang seks, tapi tidak di pelajaran Bahasa Indonesia, dan pelajaran tersebut menggunakan bahasa yang mendidik dan tidak vulgar.
"Kami meminta Dinas Pendidikan untuk mencabut buku tersebut," ucapnya, menegaskan.
Selain itu, kata Apendi, pihaknya juga akan selidiki mengapa buku tersebut beredar di siswa sekolah untuk mencari tahu apakah ada unsur kesengajaan.
"Jika ada unsur kesengajaan ini sudah melanggar undang-undang, kita akan proses ini lebih lanjut," tukasnya.
Sebelumnya diberikan, orang tua siswa di Kota Bogor diresahkan dengan beredarnya buku paket Bahasa Indonesai untuk siswa kelas VI SD.
Buku terbitan CV Graphia Buana, cetakan pertama Maret 2013 itu berjudul "Aku Senang Bahasa Indonesia" ini pada halaman 55-60 terdapat sebuah kisah berjudul "Anak Gembala dan Induk Serigala". Tapi pada halam 57-60 terdapat kalimat-kalimat yang menceritakan tentang kisah pekerja seks di warung remang-remang.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fetty Qondarsyah kalimat yang ada di dalam buku tersebut tidak mendidik untuk anak sekolah.
"Kami akan memanggil kepala sekolah SDN Polisi IV dan SDN Gunung Gede untuk mencari tahu peredaran buku ini. Kami tidak pernah merekomendasikan penggunaan buku paket ini ke sekolah," tandasnya.
Fetty menambahkan, Dinas Pendidikan akan mengeluarkans urat edaran untuk semua sekolah untuk melarang peredaran dan penggunaan buku tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013