Pencarian korban tenggelam dan terbawa arus Sungai Cimandiri di Desa Cibuntu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang dilakukan Tim Seach and Rescue (SAR) gabungan terkendal derasnya aliran sungai.
"Kami menurunkan lima personel yang dibantu tim SAR lainnya untuk melakukan pencarian, namun sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB pencarian belum membuahkan hasil atau nihil ditambah arus sungai cukup deras sehingga menyulitkan kami," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, dalam pencarian korban tenggelam yang diketahui bernama Anang (75) warga Kampung Tangkolo, RT 26/06, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan ini juga menggunakan perahu karet dan melakukan penyelaman. Selain arusnya yang cukup deras, jarak pandang di dalam sungai terbatas dan dikhawatirkan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan menimpa personelnya.
Untuk penyisiran mulai dari lokasi bekas tambang pasir Matra Cibuntu hingga Muara PLTU. Kemudian dilanjutkan penyisiran hingga ke Pantai Muara PLTU, Desa Loji Pkl. Namun melihat kondisi air Sungai Cimandiri yang deras dan juga pasang sehingga pencarian tidak bisa maksimal.
Hingga saat ini belum ada tanda-tanda tubuh korban muncul ke permukaan sungai, bisa jadi tubuhnya tersangku bebatuan atau terbawa arus sungai hingga laut Palabuhanratu.
"Pencarian akan kami lanjutkan pada besok pagi atau Minggu, (3/3) dengan melakukan penyisiran di lokasi tempat kejadian musibah dan ke beberapa lokasi lainnya yang diduga terdapat korban," tambahnya.
Sebelumnya, kecelakaan sungai ini terjadi pada Kamis, (28/3) saat Anang yang merupakan petani melakukan rutinitas berkebun di seberang sungai atau nusa, untuk menyebrang korban biasa menggunakan rakit yang terbuat dari ban dalam kendaraan roda empat.
Pada kejadian itu tidak ada saksi mata hanya pihak keluarga merasa kehilangan dan sudah melakukan pencarian ke beberapa tempat tetapi tidak ditemukan, seperti menyusuri Sungai Cimandiri yang berlokasi di Kampung Seuseupan.
Namun, pihak keluarga dan warga baru menemukan Rakit nya di Leuwi Ciseupan dan melaporkannya ke tim SAR dan hingga saat ini korban belum diketemukan.
Editor berita: E. Saptiyulda
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Kami menurunkan lima personel yang dibantu tim SAR lainnya untuk melakukan pencarian, namun sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB pencarian belum membuahkan hasil atau nihil ditambah arus sungai cukup deras sehingga menyulitkan kami," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Sabtu.
Menurutnya, dalam pencarian korban tenggelam yang diketahui bernama Anang (75) warga Kampung Tangkolo, RT 26/06, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan ini juga menggunakan perahu karet dan melakukan penyelaman. Selain arusnya yang cukup deras, jarak pandang di dalam sungai terbatas dan dikhawatirkan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan menimpa personelnya.
Untuk penyisiran mulai dari lokasi bekas tambang pasir Matra Cibuntu hingga Muara PLTU. Kemudian dilanjutkan penyisiran hingga ke Pantai Muara PLTU, Desa Loji Pkl. Namun melihat kondisi air Sungai Cimandiri yang deras dan juga pasang sehingga pencarian tidak bisa maksimal.
Hingga saat ini belum ada tanda-tanda tubuh korban muncul ke permukaan sungai, bisa jadi tubuhnya tersangku bebatuan atau terbawa arus sungai hingga laut Palabuhanratu.
"Pencarian akan kami lanjutkan pada besok pagi atau Minggu, (3/3) dengan melakukan penyisiran di lokasi tempat kejadian musibah dan ke beberapa lokasi lainnya yang diduga terdapat korban," tambahnya.
Sebelumnya, kecelakaan sungai ini terjadi pada Kamis, (28/3) saat Anang yang merupakan petani melakukan rutinitas berkebun di seberang sungai atau nusa, untuk menyebrang korban biasa menggunakan rakit yang terbuat dari ban dalam kendaraan roda empat.
Pada kejadian itu tidak ada saksi mata hanya pihak keluarga merasa kehilangan dan sudah melakukan pencarian ke beberapa tempat tetapi tidak ditemukan, seperti menyusuri Sungai Cimandiri yang berlokasi di Kampung Seuseupan.
Namun, pihak keluarga dan warga baru menemukan Rakit nya di Leuwi Ciseupan dan melaporkannya ke tim SAR dan hingga saat ini korban belum diketemukan.
Editor berita: E. Saptiyulda
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019