Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro meminta para penyuluh dan petani tetap bekerja keras untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.

"Penyuluh dan petani harus memiliki daya saing, inovatif dan memberi manfaat lebih luas bagi pembangunan pertanian Indonesia," kata Syukur di sela kegiatan Temu Teknis Penyuluh dan Petani di Tajug Gede Cilodong, Desa Cibungur, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, Rabu.

Ia mengatakan, Indonesia telah dijadikan percontohan dunia dalam melakukan regenerasi petani. Jadi pada tahun ini, pemerintah mencanangkan tonggak regenerasi pertanian untuk menuju lumbung pangan dunia 2045.

Penyuluh pertanian diharapkan bisa lebih berperan aktif dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia karena pemerintah telah memberi pernghargaan terkait dengan jasa penyuluh pertanian.

Menurut dia, sebagai penghargaan pemerintah terhadap jasa penyuluh, pada 2017 sebanyak 6.000 penyuluh tenaga harian lepas diangkat menjadi pegawai negeri sipil.

Kemudian pada 2018, telah disahkan pengangkatan penyuluh tenaga harian lepas sebanyak 17 ribu orang yang diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

"Mudah-mudahan dengan perubahan status ini, penyuluh lebih giat lagi melakukan pendampingan dan alih generasi petani baik, untuk petani maupun santri tani," kata dia.

Syukur mengungkapkan, selama beberapa tahun terakhir di era pemerintahan Jokowi-JK, sektor pertanian menjadi sektor prioritas dalam mendongkrok pertumbuhan perekonomian nasional.

Sementara itu, Temu Teknis Penyuluh Pertanian dan Petani Andalan yang digelar di Purwakarta itu digelar untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pertanian.

Dalam rangkaian kegiatan ini dicanangkan Gerakan Tanam padi Gogo 98 Varietas serta Launching Ekspor Buah Manggis ke Tiongkok sebanyak 3.010 ton.

Selain itu, juga dilakukan penyerahan bantuan dari Kementerian Pertanian senilai Rp15 miliar berupa benih padi sawah 3000 hektare, benih manggis 3.700 pohon, benih pala 1.500 pohon, benih sayuran untuk 50 hektare, dan lain-lain.

Menurut Syukur, pemberian bantuan ini merupakan bentuk apresiasi dari Kementan kepada para petani atas prestasinya dalam mempertahankan swasembada pangan dan yang berkelanjutan.

Editor berita: N. Yuliastuti

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019