Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pendapatan domestik bruto (PBD) dari sektor pertanian sejak 2014 hingga 2018 meningkat drastis hampir setengah dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Pada 2014 awal pemerintahan Presiden RI Joko Widodo PDB sektor pertanian hanya Rp900 triliun, namun di 2018 meningkat menjadi Rp1.460 triliun. PDB ini jarang terekpos padahal kenaikan sangat tinggi pada pemerintahan sekarang," katanya saat kunjungan kerja di Sukabumi, Kamis.

Selama lima tahun tersebut, PDB tersebut naik Rp400 triliun sampai Rp500 triliun. Akumulasi dari 2014-2019 Rp1.370 triliun. Ini kenaikan yang luar biasa dan tajam, sehingga pihaknya menambahkan bahwa pertanian bukan hanya sebatas beras dan jagung saja.

Tetapi, di sektor pertanian ini ada 460 komoditas yang dikelola oleh Kementar RI dan peningkatan PDB nya tidak main-main. Bahkan akumulasi kenaikannya lebih dari setengah APBN setiap tahunnya.

Sehingga masyarakat harus tahu sektor pertanian merupakan salah satu penyumopang PDB terbesar di Indonesia. Tentunya kenaikan PDB ini juga berkat program dan upaya dari Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan petani sejahtera dan pendapatannya terus meningkat.

PDB ini tentunya berkaitan dengan meningkatnya ekspor seperti komoditas manggis yang naik hingga 300 persen, belum lagi jagung yang awalnya impor sekarang sudah ekspor dan komoditas lainnya.

"Perhatian pemerintah di era Jokowi sangat luar biasa, bahkan kami optimistis PDB setiap tahunnya akan terus meningkat dengan melalui berbagai prograj dan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah," tambahnya.

Amran mengatakan sekarang ini pihaknya melakukan berbagai upaya agar petani pendapatannya meningkat seperti untuk ekspor tidak perlu transit lagi ke beberapa negara, tetapi langsung ke negara tujuan sehingga keuntungannya bisa langsung dirasakan oleh petani.

Editor berita: A. Wijaya

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019