Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Perusahaan pelat merah milik Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, PT. Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) meraih penghargaan sebagai The Best Regional State Owned atau perusahaan daerah terbaik.
Penghargaan tersebut diberikan oleh PT. Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) pada malam Apresiasi Pencapaian Lifting Minyak dan Gas 2018 bertajuk 'Empowering Nation in Harmony' di Hotel Intercontinental, Bandung, awal Februari lalu.
Direktur Utama PT. BBWM, Prananto Sukodjatmoko menyampaikan rasa syukur atas torehan prestasi yang berhasil diraih perusahaan yang dipimpinnya itu.
"Semoga raihan prestasi ini menjadi pelecut semangat kami untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan," kata Prananto di Cikarang, Rabu.
Menurut dia, kompetisi ke depan menuntut perusahaan untuk dapat bekerja lebih agresif lagi agar mampu terus eksis di tengah persaingan global.
"Hal ini tentu tidak terlepas dari manajemen dan etos kerja yang sehat, mandiri, serta konsistensi dalam berinovasi mengolah migas. Pencapaian ini tidak lantas membuat kami puas dan berhenti di titik ini, namun bagaimana upaya untuk lebih memajukan perusahaan," ujarnya.
Menilik sejarah perusahaan, PT. BBWM yang berdiri pada 30 Desember 2002 silam itu bergerak di bidang pengembangan infrastruktur, minyak dan gas bumi karena melihat potensi daerah yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) berupa minyak dan gas bumi potensial di Lapangan Tambun, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Gas bumi yang merupakan gas hasil penambangan minyak tersebut, selama ini hanya terbakar dan tidak diperhitungkan secara ekonomi.
Melalui Perda Nomor 6 Tahun 2002 dan Keputusan Bupati Nomor 050/Kep.-Bappeda/02 tentang Pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan bentuk badan hukum perseroan terbatas, serta Keputusan Bupati No 050/Kep.389-Bappeda tentang Penunjukan Komisaris/Direktur Sementara, PT. BBWM hadir di tengah masyarakat.
Prananto melanjutkan, sebagai perusahaan pelat merah, PT. BBWM juga diharapkan mampu menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahunnya.
Berdasarkan catatan Pemkab Bekasi, setoran PAD dari sektor migas yang dihasilkan PT. BBWM mencapai lebih dari Rp270 Miliar sejak awal berdirinya perusahaan. Di antaranya Rp11,5 Miliar di tahun 2016, Rp16 Miliar tahun 2015, Rp30 Miliar tahun 2014, Rp37 Miliar pada 2013, dan Rp70 Miliar pada tahun 2012.
"Dan sejak awal berdiri, kami hanya sekali menerima penyertaan modal dari pemerintah daerah. Artinya, kami sudah bisa mandiri, bahkan saat ini kami telah memiliki dana cadangan yang sewaktu-waktu dapat dikeluarkan untuk perbaikan sarana prasarana perusahaan, tanpa meminta penyertaan modal pemilik saham," tandas Prananto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Penghargaan tersebut diberikan oleh PT. Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) pada malam Apresiasi Pencapaian Lifting Minyak dan Gas 2018 bertajuk 'Empowering Nation in Harmony' di Hotel Intercontinental, Bandung, awal Februari lalu.
Direktur Utama PT. BBWM, Prananto Sukodjatmoko menyampaikan rasa syukur atas torehan prestasi yang berhasil diraih perusahaan yang dipimpinnya itu.
"Semoga raihan prestasi ini menjadi pelecut semangat kami untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan," kata Prananto di Cikarang, Rabu.
Menurut dia, kompetisi ke depan menuntut perusahaan untuk dapat bekerja lebih agresif lagi agar mampu terus eksis di tengah persaingan global.
"Hal ini tentu tidak terlepas dari manajemen dan etos kerja yang sehat, mandiri, serta konsistensi dalam berinovasi mengolah migas. Pencapaian ini tidak lantas membuat kami puas dan berhenti di titik ini, namun bagaimana upaya untuk lebih memajukan perusahaan," ujarnya.
Menilik sejarah perusahaan, PT. BBWM yang berdiri pada 30 Desember 2002 silam itu bergerak di bidang pengembangan infrastruktur, minyak dan gas bumi karena melihat potensi daerah yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) berupa minyak dan gas bumi potensial di Lapangan Tambun, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Gas bumi yang merupakan gas hasil penambangan minyak tersebut, selama ini hanya terbakar dan tidak diperhitungkan secara ekonomi.
Melalui Perda Nomor 6 Tahun 2002 dan Keputusan Bupati Nomor 050/Kep.-Bappeda/02 tentang Pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan bentuk badan hukum perseroan terbatas, serta Keputusan Bupati No 050/Kep.389-Bappeda tentang Penunjukan Komisaris/Direktur Sementara, PT. BBWM hadir di tengah masyarakat.
Prananto melanjutkan, sebagai perusahaan pelat merah, PT. BBWM juga diharapkan mampu menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahunnya.
Berdasarkan catatan Pemkab Bekasi, setoran PAD dari sektor migas yang dihasilkan PT. BBWM mencapai lebih dari Rp270 Miliar sejak awal berdirinya perusahaan. Di antaranya Rp11,5 Miliar di tahun 2016, Rp16 Miliar tahun 2015, Rp30 Miliar tahun 2014, Rp37 Miliar pada 2013, dan Rp70 Miliar pada tahun 2012.
"Dan sejak awal berdiri, kami hanya sekali menerima penyertaan modal dari pemerintah daerah. Artinya, kami sudah bisa mandiri, bahkan saat ini kami telah memiliki dana cadangan yang sewaktu-waktu dapat dikeluarkan untuk perbaikan sarana prasarana perusahaan, tanpa meminta penyertaan modal pemilik saham," tandas Prananto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019