Bekasi (Antara) - Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menanam 2.000 batang bambu di bantaran Kali Bekasi untuk mengantisipasi ancaman erosi.
"Penanaman bambu ini sebenarnya bukan yang pertama kali dilakukan. Pada 2011, sebanyak 4.000 batang bambu sudah ditanam," kata Kepala BPLH Kota Bekasi Dadang Hidayat, di Bekasi, Rabu.
Pada penanaman tahap awal itu, kata dia, sekitar 3.600 batang bambu diketahui mati akibat kesalahan pola penanaman.
"Saat ini yang bertahan hidup hanya sekitar 400 batang karena kesalahan waktu penanaman," katanya.
Menurutnya, pola penanaman pada saat itu dilakukan pada musim kemarau, sehingga tanamannya kekurangan air dan mati.
"Untuk penanaman tahap dua ini, sebanyak 2.000 batang bambu akan ditanam pada musim hujan, mudah-mudahan bisa tumbuh baik," katanya.
Menurut dia, pohon bambu dipilih karena multifungsi. Selain mampu menahan erosi, tanaman yang dijadikan simbol Kota Bekasi itu juga dapat menyerap polutan.
"Bambu juga bernilai ekonomi karena bambu jenis rebung yang dipilih bisa juga dikonsumsi," katanya.
Ilustrasi : wikipedia
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Penanaman bambu ini sebenarnya bukan yang pertama kali dilakukan. Pada 2011, sebanyak 4.000 batang bambu sudah ditanam," kata Kepala BPLH Kota Bekasi Dadang Hidayat, di Bekasi, Rabu.
Pada penanaman tahap awal itu, kata dia, sekitar 3.600 batang bambu diketahui mati akibat kesalahan pola penanaman.
"Saat ini yang bertahan hidup hanya sekitar 400 batang karena kesalahan waktu penanaman," katanya.
Menurutnya, pola penanaman pada saat itu dilakukan pada musim kemarau, sehingga tanamannya kekurangan air dan mati.
"Untuk penanaman tahap dua ini, sebanyak 2.000 batang bambu akan ditanam pada musim hujan, mudah-mudahan bisa tumbuh baik," katanya.
Menurut dia, pohon bambu dipilih karena multifungsi. Selain mampu menahan erosi, tanaman yang dijadikan simbol Kota Bekasi itu juga dapat menyerap polutan.
"Bambu juga bernilai ekonomi karena bambu jenis rebung yang dipilih bisa juga dikonsumsi," katanya.
Ilustrasi : wikipedia
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013