Bogor, 10/6 (Antara) - Kelurahan Sempur Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi salah satu kelurahan yang sering digunakan sebagai lokasi syuting baik itu iklan, sinetron hingga film.
"Kelurahan Sempur cukup sering dijadikan lokasi syuting, minggu lalu baru ada penyelesaian syuting film, katanya untuk tayang Ramadhan, dan pembuatan iklan minuman ringan," kata Kepala Seksi Trantip Kelurahan Sempur Deden Mesaya saat ditemui, Senin.
Deden menyebutkan bahwa seringnya Kelurahan Sempur menjadi objek lokasi syuting itu karena menyebarnya informasi dari para event organizer yang pernah membuat kegiatan syuting di wilayah tersebut.
"Mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, yang pernah syuting di Sempur bilang kalau `view` di sini bagus dan menarik," kata Deden.
Selama dua tahun menjabat sebagai Kasi Trantip Kecamatan, lanjut Deden, ia telah melayani sekitar 20 izin menggunakan wilayah Sempur sebagai objek syuting.
Menurut Deden, sudah sejak lama Kelurahan Sempur menjadi objek lokasi syuting. Beberapa film yang pernah mengambil lokasi di Sempur seperti Sang Pemimpi.
"Ada juga untuk iklan provider telekomunikasi yang artisnya diperankan Roma Irama dan Ridho Roma," katanya.
Deden mengatakan ada lima RW yang kerap dijadikan sebagai lokasi syuting film, iklan maupun sinetron, di antaranya, Jembatan Oranye, Jembatan Centrum, jembatan gantung di Bogor Permai, dan Lapangan Sempur.
"Ada juga perumahan yang dekat KUA itu pernah syuting film dibintangi Devi Permatasari," katanya.
Menurut Deden, keindahan lokasi di Kelurahan Sempur yang menjadikan daerah tersebut kerap menjadi objek lokasi syuting.
Hal ini lanjut dia, membawa berkah sendiri bagi masyarakat setempat. Selain mendorong ekonomi lokal yakni banyaknya orang yang datang ke lokasi syuting juga beberapa kru memanfaatkan tenaga masyarakat sekitar untuk membantu kegiatan syuting.
"Dampaknya positif yah, ekonomi masyarakat jadi bergerak. Beberapa ada yang bisa jualan dan bisa laku dagangannya, ada juga yang menyewa jasa masyarakat sebagai kru dadakan," kata Deden.
Sejauh ini, lanjut Deden, pelaksanaan syuting di Kelurahan Sempur berjalan aman dan terkendali. Pihak yang ingin menggunakan wilayah tersebut terlebih dahulu harus mengantongi izin dari pihak kepolisian dan izin pejabat wilayah setempat seperti dari ketua RT, RW dan kelurahan.
"Izin ini penting, karena dengan adanya pemberitahuan, pihak kelurahan bertanggungjawab dengan keamanan dan kenyamanan proses syuting berlangsung," ujarnya.
Deden juga menambahkan bahwa izin dari penggunaan lokasi syuting tidak mematok harga. Pihak pengguna izin lokasi dapat menyumbang untuk keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut dimana anggaran yang masuk menjadi pendapatan kelurahan yang akan disalurkan untuk kegiatan masyarakat.
"Ketentuan besarnya membayar izin gunakan lokasi tidak ada, hanya saja biasanya pengguna lokasi memberikan dana untuk keamanan dan ketertiban. Dana ini nantinya menjadi sumber pendapatan kelurahan yang akan disalurkan lagi untuk kegiatan di kelurahan," ujarnya.
Kelurahan Sempur berada di antara Lampangan Sempur dan dibelah oleh Sungai Ciliwung. Memiliki tujuh rukun tetangga dengan jumlah warga sekitar 7.000 lebih jiwa. Wilayah Sempur terlihat cukup eksotis karena lokasinya yang berundag-undang karena berada di pinggiran sungai, juga dihiasi pohon-pohon uang rimbun.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Kelurahan Sempur cukup sering dijadikan lokasi syuting, minggu lalu baru ada penyelesaian syuting film, katanya untuk tayang Ramadhan, dan pembuatan iklan minuman ringan," kata Kepala Seksi Trantip Kelurahan Sempur Deden Mesaya saat ditemui, Senin.
Deden menyebutkan bahwa seringnya Kelurahan Sempur menjadi objek lokasi syuting itu karena menyebarnya informasi dari para event organizer yang pernah membuat kegiatan syuting di wilayah tersebut.
"Mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, yang pernah syuting di Sempur bilang kalau `view` di sini bagus dan menarik," kata Deden.
Selama dua tahun menjabat sebagai Kasi Trantip Kecamatan, lanjut Deden, ia telah melayani sekitar 20 izin menggunakan wilayah Sempur sebagai objek syuting.
Menurut Deden, sudah sejak lama Kelurahan Sempur menjadi objek lokasi syuting. Beberapa film yang pernah mengambil lokasi di Sempur seperti Sang Pemimpi.
"Ada juga untuk iklan provider telekomunikasi yang artisnya diperankan Roma Irama dan Ridho Roma," katanya.
Deden mengatakan ada lima RW yang kerap dijadikan sebagai lokasi syuting film, iklan maupun sinetron, di antaranya, Jembatan Oranye, Jembatan Centrum, jembatan gantung di Bogor Permai, dan Lapangan Sempur.
"Ada juga perumahan yang dekat KUA itu pernah syuting film dibintangi Devi Permatasari," katanya.
Menurut Deden, keindahan lokasi di Kelurahan Sempur yang menjadikan daerah tersebut kerap menjadi objek lokasi syuting.
Hal ini lanjut dia, membawa berkah sendiri bagi masyarakat setempat. Selain mendorong ekonomi lokal yakni banyaknya orang yang datang ke lokasi syuting juga beberapa kru memanfaatkan tenaga masyarakat sekitar untuk membantu kegiatan syuting.
"Dampaknya positif yah, ekonomi masyarakat jadi bergerak. Beberapa ada yang bisa jualan dan bisa laku dagangannya, ada juga yang menyewa jasa masyarakat sebagai kru dadakan," kata Deden.
Sejauh ini, lanjut Deden, pelaksanaan syuting di Kelurahan Sempur berjalan aman dan terkendali. Pihak yang ingin menggunakan wilayah tersebut terlebih dahulu harus mengantongi izin dari pihak kepolisian dan izin pejabat wilayah setempat seperti dari ketua RT, RW dan kelurahan.
"Izin ini penting, karena dengan adanya pemberitahuan, pihak kelurahan bertanggungjawab dengan keamanan dan kenyamanan proses syuting berlangsung," ujarnya.
Deden juga menambahkan bahwa izin dari penggunaan lokasi syuting tidak mematok harga. Pihak pengguna izin lokasi dapat menyumbang untuk keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut dimana anggaran yang masuk menjadi pendapatan kelurahan yang akan disalurkan untuk kegiatan masyarakat.
"Ketentuan besarnya membayar izin gunakan lokasi tidak ada, hanya saja biasanya pengguna lokasi memberikan dana untuk keamanan dan ketertiban. Dana ini nantinya menjadi sumber pendapatan kelurahan yang akan disalurkan lagi untuk kegiatan di kelurahan," ujarnya.
Kelurahan Sempur berada di antara Lampangan Sempur dan dibelah oleh Sungai Ciliwung. Memiliki tujuh rukun tetangga dengan jumlah warga sekitar 7.000 lebih jiwa. Wilayah Sempur terlihat cukup eksotis karena lokasinya yang berundag-undang karena berada di pinggiran sungai, juga dihiasi pohon-pohon uang rimbun.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013