Bogor, 3/6 (Antara) - Rencana pembangunan optimalisasi aset Terminal Baranangsiang segera dilakukan, terhitung mulai 5 Juni terminal tersebut akan dikosongkan untuk proses pembangunan.
"Selama proses pembangunan, operasional terminal bis akan dialihkan sementara ke Terminal Bubulak, dan Terminal Wangun. Mulai 5 Juni Terminal Baranangsiang sudah dikosongkan," kata Asisten Tata Praja Sekretariat Daerah Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat, di Bogor, Senin.
Ade mengatakan, pihaknya telah melakukan koodinasi dengan sejumlah pihak terutama penghuni terminal dalam rencana pengosongan Terminal Baranansinga pada 5 Juni nanti.
Dijelaskanya, optimalisasi aset Terminal Baranangsiang dilakukan mengingat kondisi terminal yang sudah kumuh dan semerawut.
Kondisi tersebut, lanjut dia, disebabkan bangunan yang ada di terminal relatif sudah tua sejak dibangun pada 1970-an.
"Banyak bangunan di dalam terminal yang tidak berfungsi secara optimal dan tidak mendukung perkembangan Kota Bogor yang saat ini tengah meningkat kunjungan wisatawannya," ujarnya.
Ade menyebutkan, rencana optimalisasi aset Terminal Baranangsiang, Pemerintah Kota Bogor menggandeng pihak ketiga dengan bekerjasama untuk mengatasi keterbatasan anggaran pembiayaan kegiatan optimalisasi.
Langkah kerjasama optimalisasi aset Terminal Baranangsiang, lanjut Ade, telah dilakukan sejak 29 Juni 2012 melalui perjanjian dengan PT Pancajarya Grahatama Indonesia.
"Kerjasama ini untuk melakukan optimalisasi aset terminal yang terintegrasi dengan hotel dan pusat perbelanjaan," jelas Ade.
Ade menambahkan, kerja sama tersebut dilakukan berdasarkan proses lelang dengan lingkup kerja sama mencakup pemanfaatan Bangun Guna Serah (BGS) pada lahan seluas 21.415 m persegi selama 30 tahun sampai dengan 28 Juni 2042.
Sementara itu, Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Suharto mengatakan rencana pengosongan Terminal Baranangsiang telah dikoordinasikan kepada para supir, PO dan pedagang yang ada di dalam pasar.
"Semua mendukung rencana optimalisasi aset dan siap untuk mengosongkan terminal mulai 5 Juni nanti," katanya.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Selama proses pembangunan, operasional terminal bis akan dialihkan sementara ke Terminal Bubulak, dan Terminal Wangun. Mulai 5 Juni Terminal Baranangsiang sudah dikosongkan," kata Asisten Tata Praja Sekretariat Daerah Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat, di Bogor, Senin.
Ade mengatakan, pihaknya telah melakukan koodinasi dengan sejumlah pihak terutama penghuni terminal dalam rencana pengosongan Terminal Baranansinga pada 5 Juni nanti.
Dijelaskanya, optimalisasi aset Terminal Baranangsiang dilakukan mengingat kondisi terminal yang sudah kumuh dan semerawut.
Kondisi tersebut, lanjut dia, disebabkan bangunan yang ada di terminal relatif sudah tua sejak dibangun pada 1970-an.
"Banyak bangunan di dalam terminal yang tidak berfungsi secara optimal dan tidak mendukung perkembangan Kota Bogor yang saat ini tengah meningkat kunjungan wisatawannya," ujarnya.
Ade menyebutkan, rencana optimalisasi aset Terminal Baranangsiang, Pemerintah Kota Bogor menggandeng pihak ketiga dengan bekerjasama untuk mengatasi keterbatasan anggaran pembiayaan kegiatan optimalisasi.
Langkah kerjasama optimalisasi aset Terminal Baranangsiang, lanjut Ade, telah dilakukan sejak 29 Juni 2012 melalui perjanjian dengan PT Pancajarya Grahatama Indonesia.
"Kerjasama ini untuk melakukan optimalisasi aset terminal yang terintegrasi dengan hotel dan pusat perbelanjaan," jelas Ade.
Ade menambahkan, kerja sama tersebut dilakukan berdasarkan proses lelang dengan lingkup kerja sama mencakup pemanfaatan Bangun Guna Serah (BGS) pada lahan seluas 21.415 m persegi selama 30 tahun sampai dengan 28 Juni 2042.
Sementara itu, Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Suharto mengatakan rencana pengosongan Terminal Baranangsiang telah dikoordinasikan kepada para supir, PO dan pedagang yang ada di dalam pasar.
"Semua mendukung rencana optimalisasi aset dan siap untuk mengosongkan terminal mulai 5 Juni nanti," katanya.
Laily R
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013