Purwakarta (ANTARA News Megapolitan) - Wakil Bupati Purwakarta Aming mengajak masyarakat agar lebih giat lagi melakukan kegiatan bersih-besih lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk guna mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Kami mengajak masyarakat agar lebih rajin lagi membersihkan lingkungannya masing-masing, karena itu bagian dari pencegahan penyakit DBD," katanya, di Purwakarta, Jumat.

Ia mengatakan, selama ini Pemkab Purwakarta telah menggulirkan "Gerakan Bebersih Lingkungan". Gerakan tersebut difokuskan pada tempat yang bisa menjadi berkembang biaknya jentik nyamuk penyebab DBD.

"Seperti kita ketahui data pasien DBD sudah meningkat saat musim hujan seperti saat ini. Jadi saya minta Dinas Kesehatan terus melakukan sosialisasi pencegahan DBD, termasuk mengajak masyarakat untuk lakukan gerakan bebersih lingkungan," kata dia.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Purwakarta Muhammad Zubaedi mengatakan, saat ini pihaknya sudah menyebar Juru Pemantau Jentik (Jumantik) satu rumah.

Jumantik itu ialah anggota masyarakat yang sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya maing-maing. Mereka memiliki tanggung jawab untuk mendorong masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin.

 "Kita juga maksimalkan Jumantik setiap rumah dan melakukan penyuluhan, karena bagaimanapun fogging bukanlah cara ampuh dalam memberantas nyamuk DBD, tetapi peka terhadap lingkungan di rumah," katanya.

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta hingga kini telah menangani 42 pasien demam berdarah dengue selama Januari 2019.

Data dari rumah sakit dan Puskesmas, dari 17 kecamatan yang ada di Purwakarta, Kecamatan Pasawahan dan Kecamatan Bungursari termasuk tinggi dalam kasus DBD, masing-masing ada 11 kasus.

Bahkan seorang anak bernama Faza Rifatul Hadanah (7 tahun), warga Kampung Ciloa, Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes Aegepty tersebut.

Faza meninggal karena sesuai keterangan pihak RSUD Bayu Asih, korban sudah dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit. Bahkan, trombositnya menurun tajam.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019