Bogor, 18/5 (Antara) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri meresmikan berdirinya Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ummi yang terletak di Kelurahan Empang Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
"Pendirian rumah sakit ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu," kata Menteri.
Menteri sangat mengapresiasi berdirinya RSIA Ummi di Kota Bogor yang diharapkan dapat menjadi jawaban dalam membantu masyarakat kurang mampu.
Menteri juga berkeyakinan terwujudnya RSIA Ummi karena adanya peranan kepedulian melihat bagaimana kondisi umat.
"Kondisi masyarakat yang miskin dan rasa peduli itu harus diiringi dengan berbagi apa yang dimiliki. Kita senantiasa harus dipikir bagaimana kita bisa memberikan kepada orang-orang yang miskin bisa tersenyum bahagia," kata Menteri.
Peresmian RSIA Ummi juga dihadiri Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin, Direktur PT Titra Graha Asia, Fahmi Abdul Kadir Aftar dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah.
Kepala Dinas kesehatan Kota Bogor Rubaeah berharap, hadirnya RSIA Ummi mampu memperluas dan memperkuat layanan kesehatan bagi ibu dan anak yang ada di wilayah Kota Bogor.
Menurut Rubaeah, ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan akan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan khususnya pada ibu hamil yang selama ini ditemukan di Kota Bogor yaitu anemia, preeklampsia dan pendarahan yang bisa menyebabkan kematian pada ibu yang sedang melahirkan.
"Kami mengingatkan pihak rumah sakit untuk menyiapkan minimal 25 persen tempat tidur kelas tiga untuk warga kurang mampu," ujar Rubaeah.
Rubaeah menyebutkan, hal ini sesuai yang diamanatkan Perda Nomor 19 Tahun 2011 tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Kesehatan. Seluruh rumah sakit yang ada di wilayah Kota Bogor harus mempunyai minimal 25 persen tempat tidur kelas tiga untuk masyarakat tidak mampu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama RSIA Ummi, Hasan Hussein Gs, Spkn mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 25 persen tempat tidur untuk warga miskin.
Menurutnya, RSIA Ummi tidak hanya melayani pasien ibu dan anak, tapi juga dilengkapi fasilitas lainnya yang siap melayani antara lain pelayanan Unit Gawat Darurat UGD medical chek up dan Poli Spesialis.
"Kami siap melayani pasien Jampersal, dan Jamkesmas, Jamkesda dan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu)," ujarnya.
Ia menambahkan, RSIA Ummi mendedikasikan diri untuk menyediakan program pencegahan, pengobatan dan perawatan bagi pasien atau klien dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Pendirian rumah sakit ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu," kata Menteri.
Menteri sangat mengapresiasi berdirinya RSIA Ummi di Kota Bogor yang diharapkan dapat menjadi jawaban dalam membantu masyarakat kurang mampu.
Menteri juga berkeyakinan terwujudnya RSIA Ummi karena adanya peranan kepedulian melihat bagaimana kondisi umat.
"Kondisi masyarakat yang miskin dan rasa peduli itu harus diiringi dengan berbagi apa yang dimiliki. Kita senantiasa harus dipikir bagaimana kita bisa memberikan kepada orang-orang yang miskin bisa tersenyum bahagia," kata Menteri.
Peresmian RSIA Ummi juga dihadiri Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafidhuddin, Direktur PT Titra Graha Asia, Fahmi Abdul Kadir Aftar dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah.
Kepala Dinas kesehatan Kota Bogor Rubaeah berharap, hadirnya RSIA Ummi mampu memperluas dan memperkuat layanan kesehatan bagi ibu dan anak yang ada di wilayah Kota Bogor.
Menurut Rubaeah, ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan akan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan khususnya pada ibu hamil yang selama ini ditemukan di Kota Bogor yaitu anemia, preeklampsia dan pendarahan yang bisa menyebabkan kematian pada ibu yang sedang melahirkan.
"Kami mengingatkan pihak rumah sakit untuk menyiapkan minimal 25 persen tempat tidur kelas tiga untuk warga kurang mampu," ujar Rubaeah.
Rubaeah menyebutkan, hal ini sesuai yang diamanatkan Perda Nomor 19 Tahun 2011 tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Kesehatan. Seluruh rumah sakit yang ada di wilayah Kota Bogor harus mempunyai minimal 25 persen tempat tidur kelas tiga untuk masyarakat tidak mampu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama RSIA Ummi, Hasan Hussein Gs, Spkn mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 25 persen tempat tidur untuk warga miskin.
Menurutnya, RSIA Ummi tidak hanya melayani pasien ibu dan anak, tapi juga dilengkapi fasilitas lainnya yang siap melayani antara lain pelayanan Unit Gawat Darurat UGD medical chek up dan Poli Spesialis.
"Kami siap melayani pasien Jampersal, dan Jamkesmas, Jamkesda dan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu)," ujarnya.
Ia menambahkan, RSIA Ummi mendedikasikan diri untuk menyediakan program pencegahan, pengobatan dan perawatan bagi pasien atau klien dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan.
Laily R
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013