Depok (Antaranews Megapolitan) - Pengelola Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ) menargetkan seksi II jalan tol tersebut diresmikan sehingga dapat beroperasi pada April 2019.

"Kita terus menyelesaikan pekerjaan, karena masih ada satu persen lagi yang harus kita selesaikan," kata Direktur Utama TKJ Hilman Muchsin di Depok, Kamis.
 
Hilman mengakui proses pembebasan lahan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan karena untuk seksi II ini saja harus menunggu lebih dari delapan tahun pengerjaannya.

"Pengerjaannya mulai tahun 2010 hingga 2018 belum juga selesai. Masih ada tiga bidang lagi yang harus diselesaikan mungkin bulan Februari ini selesai," jelasnya. 

Hilman menjelaskan untuk tarif seksi II ini menetapkan Rp1.300 per km. Lebih murah dibandingkan dengan Tol Desari yang mencapai Rp1.500 per km. Sedangkan untuk seksi I tol Cijago Rp1.000 per km.

Hilman berharap masalah pembebasan lahan tidak menjadi masalah untuk menyelesaikan Tol Cijago sesi III yang dimulai dari Kukusan hingga Cinere.  

"Kita mulai membebaskan seksi III kearah Krukut mudah-mudahan bisa berjalan lancar. Nanti Tol Cijago ini akan tersambung dengan jalan tol Depok-Antasari (Desari). Mudah-mudahan awal tahun 2020 ini bisa dioperasikan," harap Hilman.

Proyek Tol Cijago terbagi ke dalam tiga seksi sepanjang 14,7 kilometer. Seksi I Jagorawi-Raya Bogor sepanjang 3,7 kilometer telah beroperasi sejak 2012. 

Seksi II memiliki panjang 5,5 kilometer yang menghubungkan Jalan Raya Bogor hingga Kukusan. 

Seksi II terbagi ke dalam dua seksi, yaitu Seksi 2a Margonda-Cisalak sepanjang 3,5 kilometer dan Seksi 2b Kukusan-Margonda sepanjang 2 kilometer yang sudah mencapai 99 persen 

Adapun untuk Seksi 3 Kukusan-Cinere sepanjang 5,5 kilometer, saat ini sedang dilakukan pembebasan lahan. Tol ini akan melintasi Kukusan hingga Cinere, yang saat ini masih dalam pengerjaan dan pembebasan lahannya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019