Bogor, 9/5 (Antara) - Produsen benih sayur PT Ewindo melalui CARE LPPM IPB memberikan bantuan benih unggul sayuran tropis untuk 340 petani di wilayah Kabupaten Belu NTT dan Timika, Papua.

"Bantuan benih sayuran terdiri dari kacang panjang (77), kangkung bangkok, sawi hijau (cesin), bayam merah hijau, total 170 kg benih," kata Direktur Sales & Marketing PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Afrizal Gindow, dalam acara penyerahan benih sayur ke CARE LPPM IPB, di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Afrizal menjelaskan, pemberian bantuan benih sayuran tersebut sebagai salah satu tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.

Selain itu, bantuan benih sayuran dalam membantu Center for Alternatif Dispute Resolution and Empowerment, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (CARE-LPP) IPB, dalam program pemberdayaan masyarakat petani di daerah konflik.

Dijelaskannya, dalam 1 bungkus benih dengan berat 1,5 kg dapat menghasilkan sekitar 4 ton sayur.

Petani hanya diberikan 0,5 kg benih sehingga bisa menghasilkan sekitar 2 ton sayur sesuai masa panennya.

Seperti benih kacang panjang, bila dijual Rp1.500 per ikat, maka dalam 0,5 kg petani bisa berpenghasilan Rp1 juta per masa panen.

"Kita berharap melalui bantuan benih unggulan ini meningkatkan produksi sayuran petani disana, sekaligus program pemberdayaan petani di Atambua dan Timika," katanya.

Kepala CARE LPPM IPB Prof Sumardjo, mengatakan, program pemberdayaan petani di Atambua dan Timika, Papua telah berjalan setahun.

Program pemberdayaan petani tersebut melibatkan masyarakat setempat seperti di Atambua adalah para eks pejuang di perbatasan Tim-Tim.

"Sedangkan yang di Timika Papua, mereka yang kita berdayakan adalah orang-orang dari OPM (Organisasi Papua Merdeka)," kata Prof Sumardjo.

Prof Sumardjo menyebutkan, dalam program pemberdayaan tersebut, CARE LPPM IPB memberikan pendampingan dalam pertanian yang terintegrasi.

"Jadi pembinaan dan pemberdayaan tidak hanya dari pertanian saja, tapi ada peternakan, perikanan dan pemukiman," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Program CARE LPPM IPB Agit Kriswantriyono, menyebutkan, bantuan benih dari Ewindo salah satu bentuk dukungan swasta dalam mendorong pelaksanaan program pemerintah terutama pembinaan dan pendambingan petani di daerah konflik.

Ia mengatakan, banyak hal menarik yang ditemukan dalam program pendampingan dan pembinaan masyarakat Papua.

"Papua itu masih hutan, disana ada gerakan separatis masyarakat OPM. Tapi, masyarakat disana justru tertarik dengan bertani, mereka antusias untuk menjadi petani dan bercocok tanam mengelola lahan mereka," katanya.

Agit juga menyebutkan, dari hasil pendekatan dengan masyarakat setempat diketahui bahwa kemerdekaan yang diinginkan oleh mereka bukanlah lepas dari NKRI tapi kemerdekaan dalam hal pendidikan, kesejahteraan, pekerjaan dan kesehatan.

"Merdeka menurut mereka bukan ingin lepas, tapi medeka dengan cukup pangan, pendidikan cukup kesehatan dan beribadah," ujarnya.

Agit menambahkan, ke depan CARE LPPM IPB akan mendirikan pusat agribisnis di wilayah tersebut sehingga pertanian di Papua dan Atambua NTT dapat berkembang maksimal.

Laily R

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013