Moskow (Antaranews Megapolitan/Reuters/Anadolu) - Situasi di Provinsi Idlib, Suriah, tempat Rusia dan Turki telah berusaha menciptakan zona yang memungkinkan semua pihak menahan diri, memburuk dengazn cepat, kata Maria Zakharova, wanita juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu.

Wilayah tersebut sekarang hampir di bawah kendali penuh para militan Nusra, kata dia.

"Provokasi-provokasi terus berlangsung dan menimbulkan ancaman kepada warga sipil, personel militer Suriah dan pangkalan udara Khmeymim Rusia," kata Interfax yang mengutip Zakharova.

Kantor berita Turki Anadolu yang mengutip sumber-sumber lokal melaporkan awal bulan ini pesawat tempur Rusia telah menyerang daerah permukiman dan posisi oposisi di Provinsi Idlib, bagian barat laut Suriah.

Serangan udara tersebut dilancarkan di Desa Zuayniyr dan Marend di Distrik Jisr Ash-Shughur, Idlib.

Menurut sumber oposisi, jet-jet tempur Rusia lepas landas dari Pangkalan Udara Khmeymim di Provinsi Latakia, Suriah.

Setelah serangan udara tersebut, pasukan Pemerintah Suriah menyerang wilayah itu dengan senjata artileri.

Seorang anak kecil cedera dalam serangan tersebut, kata beberapa pejabat pertahanan sipil pro-oposisi.

Sementara itu koalisi pimpinan Amerika Serikat dan gerilyawan YPG/PKK, dalam waktu sekitar tiga bulan, menewaskan 165 warga sipil di satu wilayah Suriah Timur, kata satu organisasi non-pemerintah (NGO) Suriah di dalam satu laporan, Sabtu (29/12).

Serangan pasukan koalisi, yang berusaha mengusir anggota ISIS dari daerah di sekitar Deir Ez-Zour, menewaskan 153 warga sipil, termasuk 71 anak-anak dan 29 perempuan, dan serangan oleh gerilyawan YPG/PKK menewaskan 12 warga sipil selama masa yang sama termasuk tiga anak kecil, kata Jaringan Suriah bagi Hak Asasi Manusia (SNHR) di dalam laporan yang mencakup masa 101 hari dari 11 September sampai 20 Desember.

Setelah pusat Kabupaten Hajin di Deir Ez-Zour diserbu oleh kelompok teror YPG/PKK, sebanyak 6.000 warga sipil di desa dan kota kecil lain yang dikuasai Da'esh terjebak di dalam pengepungan pasukan Pemerintah Presiden Bashar al-Assad dan gerilyawan YPG/PKK, kata laporan itu.

Penerjemah: M. Anthoni/M. Dian A.

Pewarta: Reuters/Anadolu

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019