Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Sebanyak 1.500 bibit pohon berbatang keras ditanam di lokasi longsor Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk mencegah terjadinya longsor.
"Penanaman ribuan pohon ini dilakukan berbagai instansi secara serentak pada Rabu, (23/1) seperti dari Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi, Pemkab Sukabumi serta relawan," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Rabu.
Adapun jenis pohon yang ditanam yakni Gamelina, Mahoni dan tanaman buah-buahan lainnya. Sebingga setelah besar nantinya bisa menahan tanah dari terjadinya longsor, apalagi lokasi bencana di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok ini lahannya berbatu sehingga tanah mudah bergerak.
Penanam pohon ini pun sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat sekitar sebab lokasi tanah longsor tersebut masuk zona merah, dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi longsor susulan.
Selain itu, pada penghijauan ini pun ditanam pohon buah-buahan karena jika nantinya sudah besar dan berbuah bisa dimanfaatkan warga. Namun, pihaknya mengimbau kepada masyarakat sekitar agar selalu waspada dan tidak dahulu mendekat lokasi longsor karena curah hujan cukup tinggi.
"Aktivitas warga Kampung Garehong sudah berangsur normal. Bantuan untuk korban pun masih berdatangan dan sudah disalurkan untuk warga yang terdampak bencana tersebut," tambahnya.
Di lokasi penanaman pohon ini merupakan tempat terjadinya bencana tanah longsor pada 31 Desember 2018 lalu yang menyebabkan 32 orang meninggal, satu belum ditemukan, tiga terluka dan 64 orang selamat serta 29 rumah rata dengan tanah.
Editor berita: B. Santoso
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Penanaman ribuan pohon ini dilakukan berbagai instansi secara serentak pada Rabu, (23/1) seperti dari Kodim 0622 Kabupaten Sukabumi, Pemkab Sukabumi serta relawan," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Rabu.
Adapun jenis pohon yang ditanam yakni Gamelina, Mahoni dan tanaman buah-buahan lainnya. Sebingga setelah besar nantinya bisa menahan tanah dari terjadinya longsor, apalagi lokasi bencana di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok ini lahannya berbatu sehingga tanah mudah bergerak.
Penanam pohon ini pun sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat sekitar sebab lokasi tanah longsor tersebut masuk zona merah, dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi longsor susulan.
Selain itu, pada penghijauan ini pun ditanam pohon buah-buahan karena jika nantinya sudah besar dan berbuah bisa dimanfaatkan warga. Namun, pihaknya mengimbau kepada masyarakat sekitar agar selalu waspada dan tidak dahulu mendekat lokasi longsor karena curah hujan cukup tinggi.
"Aktivitas warga Kampung Garehong sudah berangsur normal. Bantuan untuk korban pun masih berdatangan dan sudah disalurkan untuk warga yang terdampak bencana tersebut," tambahnya.
Di lokasi penanaman pohon ini merupakan tempat terjadinya bencana tanah longsor pada 31 Desember 2018 lalu yang menyebabkan 32 orang meninggal, satu belum ditemukan, tiga terluka dan 64 orang selamat serta 29 rumah rata dengan tanah.
Editor berita: B. Santoso
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019