Cikarang, Bekasi (ANTARAnews Megapolitan) - Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membuka klinik desain merek dan kemasan guna membantu meningkatkan daya saing produk pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) setempat.
"Klinik desain merek dan kemasan merupakan program terbaru kami di awal tahun 2019 ini, semoga bisa bermanfaat khususnya bagi para pelaku IKM kita," kata Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Peno Suyatno di Cikarang, Jumat.
Peno menyatakan klinik yang dimaksud tidak hanya melayani desain dan kemasan namun juga membantu pelaku IKM untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) yang telah terintegrasi secara online menggunakan platform terbaru pemerintah yaitu Online Single Submission (OSS).
"Tujuannya agar para IKM di kita memiliki legalitas formal dalam melaksanakan kegiatan usahanya," kata dia.
Menurut dia adanya program ini akan membantu pelaku IKM untuk memiliki merek produk karena selama ini pelaku mengeluhkan sulitnya mendapatkan ijin dalam berusaha.
Selain itu kemasan produk yang tidak mempunyai daya saing karena tidak menarik konsumen menjadi tantangan tersendiri pelaku IKM untuk memasarkan produknya di outlet oleh-oleh cenderamata atau pameran di dalam dan luar daerah.
"Klinik desain dan kemasan menjadi salah satu inovasi yang digagas oleh Disperin agar produk para pelaku IKM di Kabupaten Bekasi mempunyai daya saing dalam memasarkan produknya," ucapnya.
Sekretaris Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Juniardiana Rosatijawan menambahkan pihaknya tengah memacu daya saing IKM agar semakin kompetitif di pasar domestik maupun mancanegara.
"Kami berharap, melalui pemberian bantuan desain merek dan kemasan ini kualitas produk IKM akan semakin meningkat, baik dari aspek bahan kemasan, desain, labeling hingga fasilitasi sertifikasi halal bagi produk makanan," katanya.
Dia berharap para pelaku IKM yang telah difasilitasi dapat menjadi pionir untuk IKM lain. Sebanyak 15 IKM diketahui telah difasilitasi dalam program bantuan desain kemasan dan merek yang baru diluncurkan awal Januari ini.
"Meliputi komoditi makanan, minuman, kerajinan, komponen otomotif dan aneka industri," kata dia.
Database Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi merilis lebih dari 1.200 unit usaha IKM lokal eksis dan terus berkembang. 160 unit di antaranya telah terdaftar sebagai anggota Asosiasi IKM Kabupaten Bekasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Klinik desain merek dan kemasan merupakan program terbaru kami di awal tahun 2019 ini, semoga bisa bermanfaat khususnya bagi para pelaku IKM kita," kata Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Peno Suyatno di Cikarang, Jumat.
Peno menyatakan klinik yang dimaksud tidak hanya melayani desain dan kemasan namun juga membantu pelaku IKM untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) yang telah terintegrasi secara online menggunakan platform terbaru pemerintah yaitu Online Single Submission (OSS).
"Tujuannya agar para IKM di kita memiliki legalitas formal dalam melaksanakan kegiatan usahanya," kata dia.
Menurut dia adanya program ini akan membantu pelaku IKM untuk memiliki merek produk karena selama ini pelaku mengeluhkan sulitnya mendapatkan ijin dalam berusaha.
Selain itu kemasan produk yang tidak mempunyai daya saing karena tidak menarik konsumen menjadi tantangan tersendiri pelaku IKM untuk memasarkan produknya di outlet oleh-oleh cenderamata atau pameran di dalam dan luar daerah.
"Klinik desain dan kemasan menjadi salah satu inovasi yang digagas oleh Disperin agar produk para pelaku IKM di Kabupaten Bekasi mempunyai daya saing dalam memasarkan produknya," ucapnya.
Sekretaris Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Juniardiana Rosatijawan menambahkan pihaknya tengah memacu daya saing IKM agar semakin kompetitif di pasar domestik maupun mancanegara.
"Kami berharap, melalui pemberian bantuan desain merek dan kemasan ini kualitas produk IKM akan semakin meningkat, baik dari aspek bahan kemasan, desain, labeling hingga fasilitasi sertifikasi halal bagi produk makanan," katanya.
Dia berharap para pelaku IKM yang telah difasilitasi dapat menjadi pionir untuk IKM lain. Sebanyak 15 IKM diketahui telah difasilitasi dalam program bantuan desain kemasan dan merek yang baru diluncurkan awal Januari ini.
"Meliputi komoditi makanan, minuman, kerajinan, komponen otomotif dan aneka industri," kata dia.
Database Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi merilis lebih dari 1.200 unit usaha IKM lokal eksis dan terus berkembang. 160 unit di antaranya telah terdaftar sebagai anggota Asosiasi IKM Kabupaten Bekasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019