Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kesiapannya menjadikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang sebagai proyek percontohan nasional pemanfaatan sampah sebagai bahan baku tambang atau 'landfill mining'.

"Penambangan sampah atau landfill mining belum pernah dilakukan sebelumnya pada TPA di Indonesia. Sistem ini yang sudah kita siapkan di TPST Bantargebang," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, di Bekasi, Selasa.

Menurut Isnawa, pihaknya telah melibatkan sejumlah pakar dalam membantu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan persampahan DKI Jakarta.

Isnawa menyampaikan apresiasinya kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) DKI Jakarta dalam merealisasikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang dapat mengolah sampah hingga 100 ton per hari menjadi energi listrik sebanyak 400 kwh.

Pihaknya juga berterima kasih kepada Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah menyusun perencanaan Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS) Bantargebang sejak 2018.

Pihaknya juga telah melibatkan pihak ketiga PT Alfindo Mercu Estate sejak 2018 untuk membangun tempat pencucian truk sampah yang kini mulai dioperasionalkan.

"Kami juga telah melibatkan pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui program studi Teknik Lingkungan yang telah membantu kami dalam menyusun pedoman 'land mining' TPST Bantargebang.

"DKI dan ITB telah menjadi mitra dikusi untuk terus memperbaiki kondisi TPST Bantargebang 
Untuk 2019 dalam rangka memelihara sarana dan prasarana yang ada. Saat ini kami mulai akan fokus pada pelaksanaan landfill mining," katanya.

Untuk pelaksanaan landfill mining tersebut, PT Holcim Indonesia Tbk dan Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kerja sama penelitian sampah di TPST Bantargebang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat potensi dan kemungkinan sampah eksisting TPST Bantargebang yang dapat diolah menjadi sumber energi baru pengganti batu bara.

"Karena ini merupakan hal yang baru Indonesia maka kami akan didampingi oleh Dirjen Cipta Karya, BPPT dan teknik lingkungan ITB dalam pelaksanaannya," ujarnya.

Iswana mengaku telah hampir setiap hari menerima tamu dari berbagai instansi dan lembaga pendidikan di Indonesia hingga duta besar negara asing.

"Perusahaan dalam maupun luar negeri kelompok pemerhati lingkungan media massa dan lainnya sudah melakukan konsultasi kepada DKI perihal pengelolaan sampah di TPST Bantargebang," katanya.

Pihaknya meminta dukungan kepada seluruh pihak untuk menjadikan TPST Bantargebang menjadi pusat riset dan edukasi sampah nasional untuk menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat.

"Target kami di 2019 ini Bapak Gubernur DKI Jakarta akan membangun gedung khusus bagi kantor operasional TPST di Bantargebang," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019