Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Rumah pribadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Raharjo, di Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah dalam proses renovasi saat insiden dugaan teror bom terjadi, Rabu pagi.
Pantauan Antara melaporkan, rumah Agus Raharjo di Perumahan Graha Indah, Blok A9 RT 04/014, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menempati lahan dua kapling dengan luas sekitar 300 meter per segi.
Warga setempat, Ferry, mengatakan Rumah berbentuk bangunan lama dua lantai dengan cat dinding abu-abu itu sudah 30 tahun lebih ditempati Agus dan keluarganya.
Nampak bangunan kusam itu mulai mengalami rehabilitasi di bagian parkiran kendaraan lantai dasar yang belum sepenuhnya rampung dikerjakan.
Pada sebagian dinding ruang parkir masih berbentuk tumpukan batu bata dan belum dilapisi tembok.
Sementara lantai parkir di bagian depan pun belum dibeton, hanya nampak pecahan puing coran dan batu bata sebagai pondasinya.
"Sudah 30 tahun lebih Pak Agus dan keluarga tinggal di sini. Beliau lebih sering pulang dan berangkat kerja dari rumahnya di sini setiap hari," kata Ferry.
Perumahan Graha Indah diketahui berada di kawasan rawan banjir Kota Bekasi.
Banjir di sekitar kawasan itu dipicu oleh limpasan air saluran air dari Perumahan Pondok Nasio Indah yang berada di seberang Perumahan Graha Indah.
"Kalau banjir biasanya hanya limpas di jalan lingkungan sini saja, tidak sampai masuk ke dalam rumah," ujar tetangga Agus yang tidak berkenan disebutkan identitasnya.
Hingga berita ini dibuat, tim gabungan kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polrestro Bekasi Kota tengah melakukan penyelidikan di bawah komando Kasat Reskrim Polrestro Bekasi Kota AKBP Jarius Saragih.
Sementara Jarius belum berkenan dikonfirmasi terkait insiden tersebut karena kasusnya telah ditangani langsung Polda Metro Jaya.
Editor berita: Yuniardi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Pantauan Antara melaporkan, rumah Agus Raharjo di Perumahan Graha Indah, Blok A9 RT 04/014, Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menempati lahan dua kapling dengan luas sekitar 300 meter per segi.
Warga setempat, Ferry, mengatakan Rumah berbentuk bangunan lama dua lantai dengan cat dinding abu-abu itu sudah 30 tahun lebih ditempati Agus dan keluarganya.
Nampak bangunan kusam itu mulai mengalami rehabilitasi di bagian parkiran kendaraan lantai dasar yang belum sepenuhnya rampung dikerjakan.
Pada sebagian dinding ruang parkir masih berbentuk tumpukan batu bata dan belum dilapisi tembok.
Sementara lantai parkir di bagian depan pun belum dibeton, hanya nampak pecahan puing coran dan batu bata sebagai pondasinya.
"Sudah 30 tahun lebih Pak Agus dan keluarga tinggal di sini. Beliau lebih sering pulang dan berangkat kerja dari rumahnya di sini setiap hari," kata Ferry.
Perumahan Graha Indah diketahui berada di kawasan rawan banjir Kota Bekasi.
Banjir di sekitar kawasan itu dipicu oleh limpasan air saluran air dari Perumahan Pondok Nasio Indah yang berada di seberang Perumahan Graha Indah.
"Kalau banjir biasanya hanya limpas di jalan lingkungan sini saja, tidak sampai masuk ke dalam rumah," ujar tetangga Agus yang tidak berkenan disebutkan identitasnya.
Hingga berita ini dibuat, tim gabungan kepolisian dari Polda Metro Jaya dan Polrestro Bekasi Kota tengah melakukan penyelidikan di bawah komando Kasat Reskrim Polrestro Bekasi Kota AKBP Jarius Saragih.
Sementara Jarius belum berkenan dikonfirmasi terkait insiden tersebut karena kasusnya telah ditangani langsung Polda Metro Jaya.
Editor berita: Yuniardi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019