Cikarang (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus berupaya membenahi jaringan trayek angkutan umum di daerah setempat.

"Upaya ini sebagai bentuk perubahan trayek angkutan umum yang lama dan diganti dengan yang baru. Tapi sebelumnya harus ada evaluasi secara menyeluruh agar tepat guna," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub Kabupaten Bekasi, Yudhi C Permana di Cikarang, Senin.

Menurut dia, di daerah setempat terdapat 31 trayek yang sebenarnya sudah tidak beroperasi lagi. Namun dalam melakukan perubahan tersebut harus ada evaluasi secara menyeluruh.

Evaluasi itu, katanya, berfungsi sebagai pemetaan trayek dan penyetaraan tarif yang telah ada. Tetapi harus dilakukan pendataan angkutan umum untuk trayek setiap pengusaha.

Dengan begitu, menurut dia, pihaknya dapat mengambil satu langkah pasti karena pengaturan trayek akan berimbas pada tarif untuk konsumen.

"Masalah trayek sebenarnya sudah dari dulu harus ada kajian dalam membuat draf perubahan, namun belum dapat terlaksana, dan harus ada pendataan trayek aktif dan perhitungan tarif setiap kilometernya," katanya.

Dalam hal ini, pembenahan jaringan trayek angkutan umum belum bisa dilakukan karena dibutuhkan kajian yang matang dan harus mengacu pada Rencana Induk Transportasi Jabodetabek.

Ia menambahkan kajian itu juga harus mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) No.15 Tahun 2018 yang mengatur tentang rencana induk transportasi Jabodetabek.

Secara teritorial, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu jalur transportasi Jabodetabek sehingga kajian itu harus sejalan tanpa harus melakukan perubahan jalur atau trayek.

"Tapi trayek ini juga harus sebagai penghubung ke setiap kecamatan sehingga transportasi darat akan mengarah hingga tingkat pedesaan," katanya.

Yudhi menjelaskan dalam waktu dekat Dishub Kabupaten Bekasi hanya akan melakukan penataan ulang beberapa subterminal angkutan umum yang ada di Kabupaten Bekasi.

Itu seperti Sub Terminal Tambelang, Sub Terminal Cikarang, dan lain sebagainya. Dan penataan itu akan dilakukan secara bertahap. Namun sebelumnya harus melakukan penataan terlebih dulu.

Selain itu, juga pihaknya akan fokus memberikan pembinaan kepada pengusaha dan sopir angkutan umum. Pembinaan ini berupa pemahaman tertib berlalu lintas dan pelayanan yang baik pada masyarakat.

"Tujuannya agar angkutan umum daerah tidak sampai ditinggal masyarakat. Pemahaman itu perlu, saat ini angkutan umum konvensional harus lebih baik," katanya.

Editor berita: N. Yuliastuti

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019