Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah mengupayakan operasional tambahan 20 bus 3/4 Transpatriot tidak membebani Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019 kota setempat.

"Trayek Transpatriot tambahan ini sedang dibahas, itu pun saya sedang berfikir, kalau sembilan bus yang eksisting sekarang saja sudah disubsidi sangat besar, saya pikir bagaimana operasikan sisa bus ini," kata Kepala Dishub Kota Bekasi Yayan Yuliana di Bekasi, Kamis.

Yayan mengatakan, besaran subsidi yang diberikan Pemkot Bekasi pada operasional Transpatriot eksisting mulai Kamis (3/1) senilai Rp3.000 per penumpang atau setara dengan 45 persen dari biaya operasional murni yang dihitung Rp7.000 per penumpang.

Menurut Yayan, besaran subsidi tersebut juga dianggap memberatkan keuangan daerah pada 2019 menyusul potensi defisit APBD yang diproyeksikan mencapai Rp333 miliar.

Namun demikian Yayan belum mau mengungkapkan berapa besaran subsidi total yang digelontorkan APBD murni 2019 untuk Transpatriot.

"Intinya, setiap penumpang kita subsidi Rp3.000 per orang dan besaran subsidi itu masih cukup membebani APBD," katanya.

Dikatakan Yayan, pihaknya pada akhir Desember 2018 memperoleh bantuan 20 bus dari Kementerian Perhubungan yang kini tengah dipersiapkan sebagai tambahan bus Transpatriot.

"Saya sedang berfikir bagaimana bisa mengoperasionalkan bus tambahan ini tanpa subsidi. Nanti ada caranya sedang kuta pikirkan dulu," katanya.

Dikatakan Yayan, pihaknya akan melakukan studi banding ke sejumlah daerah yang telah berhasil mengoperasionalkan transportasi massal untuk berkunsultasi.

"Kita lihat ke daerah yang lain untuk menutupi subsidi itu dari mana. Kita akan tinjau di Kota Bandung dan Tangerang," katanya.

Strategi lainnya guna menghindari subsidi APBD adalah dengan memetakan sejumlah potensi penumpang yang cukup banyak untuk dijadikan sebagai trayek Transpatriot berikutnya.

"Saya harus mencari cakupan okupansi yang banyak, kalau misalnya tidak mencari potensi penumpang banyak, bisa berkorelasi dengan subsidi," katanya.

Editor berita: A. Buchori

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019