Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, menerapkan tarif penumpang bus 3/4 Transpatriot mulai Kamis (3/1) senilai Rp4.000 per penumpang.

"Fase penggratisan bagi penumpang dalam rangka sosialisasi yang kami lakukan sejak akhir November 2018 resmi berakhir, mulai besok sudah dikenakan tarif resmi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, besaran tarif tersebut mengalami peningkatan Rp500 dari rencana awal sebesar Rp3.500 per penumpang dikarenakan hasil perhitungan guna menutupi biaya operasional.

Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) selaku operator Bus Transpatriot membutuhkan biaya operasional Rp7.000 per penumpang.

Biaya tersebut dihitung berdasarkan biaya operasional Transpatriot seperti bahan bakar, sopir, manajemen pengelola dan lainnya.

Dari total biaya operasional tersebut, Pemerintah Kota Bekasi menyepakati untuk mensubsidi besaran tarif penumpang sekitar Rp3.500 per orang melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019.

"Namun dari hasil penghitungan ulang dan evaluasi selama proses sosialisasi, kita sepakati besaran tarif yang dikenakan kepada penumpang menjadi Rp4.000 per orang untuk sekali naik," katanya.

Kesepakatan besaran tarif itu telah ditandatangani oleh pengelola dan perwakilan Pemkot Bekasi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi bernomor Nomor 551.2/kep/4764-dishub/XII/2018 tanggal 31 Desember 2018 tentang Tarif Angkutan Umum Massal Bus Trans Patriot.

Tarif tersebut berlaku bagi operasional Transpatriot yang saat ini baru menyasar trayek Terminal Induk-Perumahan Harapan Indah.

Secara terpisah, Kepala Divisi Transpatriot Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Nirwan Fauzi, mengatakan selama sebulan penuh transpatriot diujicobakan secara gratis, animo penggunanya terus mengalami perkembangan positif.

"Masyarakat bisa menikmati naik bus secara gratis dan animonya pun semakin tinggi," katanya.

Dengan dikeluarkannya pemberlakuan tarif, kata dia, secara otomatis penumpang akan dikenakan biaya sesuai kesepakatan.

"Saat ini masih sistem manual pembayarannya. Tapi ke depan akan kita libatkan perbankan untuk pembayaran secara nontunai," katanya.

Editor berita: N. Yuliastuti

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019