Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Direktur Utama PT Jalanlayang Jakarta-Cikampek, Djoko Dwijono optimistis sanggup menyelesaikan proyek Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) pada Mei 2019 di tengah dinamisnya aturan pemerintah.

"Kami berupaya proyek ini bisa selsai sebelum Lebaran 2019. Meskipun dalam beberapa hari terakhir ini terjadi penundaan proyek, tapi akan kami lengkapi sampai Mei 2019. Target ini buat kami berat, tapi kami akan selesaikan sesuai permintaan pemerintah," kata Djoko di Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Hal itu dikatakannya dalam agenda jumpa pers terkait kesiapan Jasa Marga menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2018 di Kantor PT Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek Jalan Teuku Umar, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi.

Selama 630 hari pengerjaan, kata Djoko, proses pembangunan Tol Elevated ini telah mencapai tahap penyelesaian 61 persen.

Selama itu pula, pihaknya telah menyelesaikan pengangkatan sebanyak 1.358 girder berukuran besar di sekitar median lintasan Tol Jakarta-Cikampek eksisting.

"Dari total panjang Tol Elevated 39 kilometer, kami masih menyisakan pengangkatan sekitar 1.000 girder lagi sampai Mei 2019," katanya.

Dikatakan Djoko, tugas penyelesaian proyek sebelum berlangsungnya aktivitas mudik Lebaran 2019 cukup berat direalisasikan di tengah dinamisnya kebijakan pemerintah dalam penanganan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi proyek.

Kebijakan dinamis yang dimaksud di antaranya , pemberlakuan rekayasa ganjil-genap, larangan melintas bagi kendaraan bertonase berat dan yang saat ini berlaku adalah penghentian sementara proyek infrastruktur tol menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2018.

Rangkaian kebijakan itu telah beberapa kali membuat proses pengerjaan proyek terhenti serta berimbas pada jadwal pengerjaan proyek.

Namun demikian, pihaknya terus mengintensifkan kordinasi bersama sejumlah pihak terkait seperti Badan Pengelola Transportasi Jalan tol (BPTJ), perusahaan produksi material konstruksi, Kementerian Pekerjaan umum dan lainnya untuk memantapkan strategi mengejar target waktu penyelesaian.

"Kondisi sekarang kami harus ketat dalam menyiapkan sektor produksi material konstruksi seperti baja dan lainnya. Setiap jam, kami evaluasi terus, sehingga target bisa terpenuhi," katanya.

Pihaknya menargetkan, dalam sehari bisa terpasang 14-15 unit girder hingga batas waktu yang tersisa.

"Siang ini perwakilan dari Kemenhub akan meninjau kesiapan rencana operasi kami dan juga mengenai proyek. Kami targetkan bisa selesai pada Mei 2019," katanya.

Editor berita: N. Yuliastuti

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018