Purwakarta (ANTARA News Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan membangun Taman Air Mancur Menari yang menampilkan lapadz asmaul husna, di area "Tajug Gede" Cilodong atau Masjid Besar Cilodong yang kini menjadi ikon baru Purwakarta.

"Taman Air Mancur Menari ini akan segera dibangun. Air mancurnya akan berbentuk lapadz asmaul husna, bergerak atau menari mengikuti alunan nada shalawat," kata Kabid Tata Bangunan Dinas Tata Ruang dan Permukiman setempat Dian Andriansyah, di Purwakarta, Rabu.

Ia menyatakan, ke depan Tajug Gede Cilodong akan menjadi wisata edukasi religi guna menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah ini.

Ia mengatakan pihaknya kini tengah menyiapkan pengembangan argo wisata berupa urban farming di area masjid yang berlokasi di Cibungur, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, termasuk tempat pengelolaan pemberdayaan UMKM akan disiapkan di kawasan masjid itu," kata dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tajug Gede Cilodong, Dedi Mulyadi mengatakan saat ini "Tajug Gede" Cilodong atau Masjid Besar Cilodong di area seluas sekitar 10 hektare menjadi ikon baru Purwakarta.

"Tajug ini dalam bahasa Sunda artinya masjid dan Gede maknanya besar, sedangkan Cilodong nama daerah," kata dia.

Ia menjelaskan nama daerah dipilih menjadi nama masjid itu, sebagai penegas unsur budaya lokal. Hal itu dilakukakan untuk mengikuti kebiasaan para kiai sepuh Nahdlatul Ulama. Mereka memiliki kebiasaan menamai pesantren dengan nama daerah.

"Nama masjid ini tidak meninggalkan identitas. Karena terletak di daerah Cilodong, ya sudah namanya Cilodong saja. Kiai memberikan nama untuk pesantrennya selalu menggunakan nama daerah, seperti Tebu Ireng dan Lirboyo. Kalau di Purwakarta ada Cipulus, Cikeris, dan lainnya," katanya.

Bagian dalam masjid dihiasi berbagai ukiran khas Jawa Barat. Ukiran tersebut terbuat dari kayu jati pilihan yang didatangkan dari Gunung Jati Cirebon.

Tajuk tersebut memiliki dua lantai dan mampu menampung 4.000 umat.

Ia mengatakan Tajug Gede Cilodong merupakan masjid terbesar di Purwakarta.

"Lantai satu bisa menampung 2.000-an jamaah. Lantai dua juga bisa masuk dalam jumlah sama dengan lantai satu. Tajug Gede ini menjadi masjid terbesar di Purwakarta," katanya.

Di sekitar masjid, terdapat sembilan bedug yang siap menjadi penanda waktu masuk shalat di tajug tersebut. Selain itu, sembilan muazin akan mengumandangkan azan jika waktu shalat tiba.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018