Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Laboratorium Biosafety Level-3 (BSL-3) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang terletak di komplek Cibinong Science Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang diresmikan, Jumat, menjamin hasil penelitian pangan dan kesehatan.

Kepala LIPI Dr Laksana Tri Handoko mengatakan keberadaan laboratorium BSL-3 yang dilengkapi dengan `cleaning room` serta `pilot plant good manufacturing practice (GMP) serta good laborartory practice (GLP) akan mendukung pengembangan dan produksi pangan serta obat berbasis bioteknologi dan biologi sintetik di Indonesia.

"Laboratorium memberikan jaminan konsistensi hasil penelitian dan pembuatan produk, memperkecil bahaya yang bisa ditimbulkan produk karena kontaminasi, yang akhirnya meningaktkan kepercayaan stakeholders," kata Handoko.

Lab BSL-3 dibangun sejak April 2018 menggunakan pendanaan dengan skema Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ada dua unit fasilitas riset yang dibangun dilengkapi dengan fasilitas pendukung riset.

"Laboratorium BSL-3 tidak hanya digunakan untuk riset peneliti di lingkup LIPI, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh instansi lain, baik itu akademisi, industri maupun lembaga lainnya," kata Handoko.

Pembangunan infrastruktur riset tersebut merupakan hal penting pada era revolusi industri 4.0 saat ini.

"LIPI berkomitmen untuk terus memperbaiki infrakstruktur riset," katanya.

Hadirnya Laboratorium BSL-3 ini, LIPI pun mengundang para Diaspora yang ingin melakukan riset di dalam negeri, sudah tersedia laboratorium yang standarnya terjamin keamanannya.

"Hadirnya laboratorium BSL-3 ini memberikan nilai tambah bagi produk hasil penelitian Indonesia agar dapat berdaya saing dengan produk sejenis negara lain," kata Laksana.

Laboratorium BSL-3 dan clean room (ruang sangat bersih) merupakan gabungan dan sistem yang dirancang untuk menjami keamanan (safety) dan keselamatan (security) baik untuk peneliti maupun objek yang diteliti.

Plt Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Dr Syamsidar Rahmawaty menyebutkan, Laboratorium BSL-3 hadir untuk melengkapi Pusat Koleksi Mikroogranisme InaCC yang diresmikan tahun 2014 lalu.

"BSL-3 hadir untuk penelitian yang menangani virus patogen, dan zoonosi," katanya.

Virus patogen atau zoonosis adalah virus penyakit yang dibawa oleh hewan yang bisa menular kepada manusia dan berbahaya bagi lingkungan.

Beberapa contoh kegiatan penelitian dan pengembangan yang menggunakan sarana laboratorium BSL-3 yakni penelitian dan pengembangan, pengujian-pengujian efektivitas obat untuk penyakit infeksi, penelitian zoonosis baik hewan liar maupun peliharaan.

Selain itu perakitan dan pengujian makhluk hidup hasil rekayasa genetika atau sintetik biologi yang aspek keamanannya belum ketahui, serta penanganan dan koleksi mikroorganisme patogen/diduga (suspect) patogen manusia atau hewan.

"Penelitian yang sudah dilakukan saat ini dari sisi kesehatan adalah TB dan hepatitis, dan kanker servick serta kanker payudara," kata Koordintor Pembangunan Laboratorium BSL-3 LIPI, Dr Puspita Lisdiyanti.

Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Wicaksono menambahkan, keberadaan laboratorium BSL-3 snagat banyak kegunananya untuk penelitian yang berkaitan dengan patogen.

"Fungsinya untuk mencegah virus berkembang di luar dan mencegah penelitinya tersakiti oleh penelitian yang dilakukannya," kata Wicak.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018