Bogor, 11/4 (Antara) - Menteri Pertanian Suswono mengkritisi adanya alih profesi para penyuluh yang tidak lagi fokus dalam memberikan pembinaan kepada para petani.

"Sejak era otonomi banyak penyuluh yang alih fungsi, alih profesi ada yang jadi Satpol, TU di kecamatan, bahkan jabatan non struktural jadi jubir bupati," kata Menteri saat menjadi pembicara utama dalam seminar nasional di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Hal tersebut lanjut mentan ini sangat memprihatikan karena banyak penyuluh yang tidak peduli dengan petani. Penyuluh harus betul-betul bekerja dengan profesi yang ada.

"Boleh saja berpolitik tapi keluar dari penyuluh," kata Menteri.

Menteri menjelaskan, peran penyuluh sangat penting dalam sentral pertanian dan pengembanganya. Dalam waktu dekat tepatnya pada akhir 2015, Indonesia akan menghadapi liberalisasi ekonomi dengan diberlakukannya pasar tunggal Asean.

Perdagangan bebas menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia yang mau tidak mau harus dihadapi. "Bagaimana wajah pertanian ke depannya, ini harus menjadi kajian serius," kata Menteri.

Lebih lanjut Menteri mengatakan, diakui saat ini petani Indonesia adalah petani miskin. Miskin secara struktural karena lahan yan semakin sedikit.

Saat ini lahan pertanian Indonesia hanya 0,2 hingga 0,3 hektar.

"Petani kita harus berhadapan dengan petani raksasa, jelas ini tidak imbang dan berat bagi petani kita. Oleh karena itu peran penyuluh sangat penting," ujar Menteri.

Menteri menyebutkan, penyuluh harus memiliki andil bagaimana lahan yang sempit bisa produktif.

Menteri juga mengingatkan agar penyuluh bekerja secara ikhlas dan profesional, tetap bersemangat bekerja memberikan pangan kepada bangsa.

"Bekerja secara ikhlas, pemerintah pasti akan memperhatikan," tutur Menteri.

Menteri menambahkan, dirinya menyambut baik pengembangan dan penguatan penyuluh secara berkelanjutan. Kementerian Pertanian juga mendorong profesi penyuluh, mendukung profesionalisme dan etika profesi dengan mengedepankan penguatan lembaga menjadi lebih baik.

"Selama jadi penyuluh hindari kepentingan politik, jalankanlah kepentingan petani," ujar Menteri.

 

Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013