Bogor, Jabar (ANTARA News Megapolitan) - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB) menyerahkan butir-butir gagasan pertanian berkelanjutan yang disusun oleh para pakar kepada Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno.

Butir-butir gagasan tentang pertanian berkelanjutan ini diserahkan usai diskusi bertema "Kebijakan Pertanian Capres dan Cawapres 2019" yang dilaksanakan oleh HA IPB di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.

"Kami menuliskan pemikiran-pemikian yang `out of the box` (pemikiran yang tidak biasa), yang desriptif untuk keberlangsungan pertanian di masa-masa yang akan datang," kata Sekretaris Jenderal HA IPB, Walneg S Jas.

Walneg menyebutkan, diskusi itu digelar bukan sekadar mengambil momentum pada Pilpres dan Pileg 2019, tetapi lebih kepada perjuangan HA IPB dalam memperjuangan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Ia mengatakan, gagasan atau pemikiran-pemikiran terkait pertanian ini dirumuskan atau disusun oleh para pakar yang dimiliki HA IPB yang diketuai oleh Dr Irfan Sauqi Baek, yang merupakan pakar ekonomi Islam, peraih penghargaan tokoh yang berhasil membawa banyak inovasi untuk keilmuan ekonomi syariah, dan dosen berprestasi tingkat nasional dalam bidang humaniora.

Sebelumnya gagasan atau pemikiran ini juga telah disampaikan secara verbal kepada Sandiaga S Uno pada saat diskusi berlangsung.

"Karena tanpa itu pertanian ini akan berjalan di tempat saja. Bayangkan tiga juta manusia baru lahir setiap tahun di Indonesia, 120 ribu hektare lahan pertanian berkurang setiap tahun," katanya.

Ketidakseimbangan ini, kata dia, antara lain penambahan populasi yang semakin hari semakin tinggi membutuhkan makan, membutuhkan pangan, sementara lahan untuk kebutuhan pangan semakin terbatas dan berkurang.

"Kecuali kalau negara ini sangat bergantung kepada impor atau sangat bergantung pada negara lain," katanya.

Walneg menambahkan, dalam politik, kalau negara bergantung dengan negara lain, akan didikte dan diarahkan, dan akan didoktrinisasi oleh negara yang mengimpor produk-produknya ke Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum DPP HA IPB Fathan Kamil menyebutkan alasan mereka mengadakan diskusi dengan capres dan cawapres sebagai bentuk menjalankan amanah yang dititipkan oleh para alumni-alumni IPB di daerah.

Sejak HA IPB berdiri tahun 1960, pendahulu-pendahulu alumni IPB juga telah berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian sehingga upaya ini dilakukan untuk terus mempertahakan pengawalan IPB terhadap keberlangsungan pertanian di Indonesia ke depan.

"Kami mengagedakan acara ini adalah untuk kepentingan pertanian ke depan dan kemudian kami ingin berkomunikasi proaktif kepada setiap paslon sejak awal. Dan ini amanah dari semua alumni yang ada di daerah dan pusat," katanya.

Ia mengatakan, melalui diskusi yang digelar hari ini diharapkan terbangun komunikasi yang konstruktif terutama terhadap visi pertanian ke depan.

Masa depan pertanian ke depan menjadi sangat penting yang mendorong HA IPB berkomunikasi sejak awal dengan para pasangan calon pemimpin masa depan.

"Hari ini sudah terlaksana dengan pasangan calon nomor urut 02, dan berikutnya nomor urut 01 akan ikut serta," kata Fathan.

Setelah agenda diskusi kebijakan pertanian tahap pertama dengan cawapres nomor urut 02 selesai digelar, selanjutnya diskusi tahap kedua dengan cawapres nomor urut 01 akan digelar di bulan Desember sambil menunggu jadwal dari cawapres KH Ma`aruf Amin.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018