Cikarang, Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mewacanakan pembangunan transportasi laut yang akan menghubungkan wisata hutan mangrove di Kecamatan Muaragembong dan Tarumajaya.
"Kita bisa siapkan transportasi laut bagi wisatawan. Nantinya tinggal mereka pilih, mau lewat darat, sungai atau laut," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Sutia R Mulyawan di Cikarang, Rabu.
Menurut dia, transportasi laut itu akan menghubungkan objek wisata mangrove Jembatan Cinta Tarumajaya dengan Ekowisata Hutan Mangrove di Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong.
Jarak kedua lokasi itu bila ditempuh menggunakan jalan darat membutuhkan waktu selama lebih kurang 1 jam.
Namun minimnya akses jalan munuju ke kawasan wisata itu membuat jumlah pengunjung belum tercatat optimal sejak setahun terakhir.
"Rata-rata pengunjung di Jembatan Cinta Tarumajaya berkisar 100 ribu orang per pekan, namun sebenarnya bisa lebih dari itu kalau ada akses alternatif yang representatif seperti transportasi laut," katanya.
Wacana pembuatan transportasi laut itu diprediksi pihaknya akan mendongkrak okupansi wisatawan dari Jakarta karena lokasinya yang berdekatan dengan Cilincing, Jakarta Utara.
"Kita sudah mempelajari pola transportasi di Sungai Kapuas, Kalimantan. Perahu di sana bisa melaju dengan mengangkut banyak wisatawan," katanya.
Dikatakan Sutia, pihaknya baru mengagendakan pembelian beberapa unit perahu khusus wisatawan yang akan melintasi?perairan Cabangbungin hingga ke Pantaimekar.
"Ini baru wacana, mudah-mudahan pada 2020 bisa diwujudkan melalui kerja sama dengan semua pihak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kita bisa siapkan transportasi laut bagi wisatawan. Nantinya tinggal mereka pilih, mau lewat darat, sungai atau laut," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Sutia R Mulyawan di Cikarang, Rabu.
Menurut dia, transportasi laut itu akan menghubungkan objek wisata mangrove Jembatan Cinta Tarumajaya dengan Ekowisata Hutan Mangrove di Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong.
Jarak kedua lokasi itu bila ditempuh menggunakan jalan darat membutuhkan waktu selama lebih kurang 1 jam.
Namun minimnya akses jalan munuju ke kawasan wisata itu membuat jumlah pengunjung belum tercatat optimal sejak setahun terakhir.
"Rata-rata pengunjung di Jembatan Cinta Tarumajaya berkisar 100 ribu orang per pekan, namun sebenarnya bisa lebih dari itu kalau ada akses alternatif yang representatif seperti transportasi laut," katanya.
Wacana pembuatan transportasi laut itu diprediksi pihaknya akan mendongkrak okupansi wisatawan dari Jakarta karena lokasinya yang berdekatan dengan Cilincing, Jakarta Utara.
"Kita sudah mempelajari pola transportasi di Sungai Kapuas, Kalimantan. Perahu di sana bisa melaju dengan mengangkut banyak wisatawan," katanya.
Dikatakan Sutia, pihaknya baru mengagendakan pembelian beberapa unit perahu khusus wisatawan yang akan melintasi?perairan Cabangbungin hingga ke Pantaimekar.
"Ini baru wacana, mudah-mudahan pada 2020 bisa diwujudkan melalui kerja sama dengan semua pihak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018