Bogor (Antaranews Megapolitan) - Presiden Joko Widodo akan meningkatkan suntikan dana kepada Permodalan Nasional Madani (PNM) agar masyarakat yang mengakses program membina ekonomi keluarga sejahtera atau Mekaar bisa lebih banyak lagi.
"Kita ingin nanti 'suntikan' untuk PNM akan kita lipatkan biar menyasar lebih banyak lagi, juga rupiah yang dipinjamkan kepada usaha mikro dan usaha kecil ini jauh lebih besar," kata Presiden usai berdialog dengan 150 nasabah PNM Mekaar di Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Menurut Presiden, setelah melihat langsung di lapangan dan bertemu dengan sejumlah kelompok nasabah PNM Mekaar, mendapat kesimpulan untuk meningkatkan suntikan modal kepada PNM.
Dia mengatakan, program Mekaar dari PNM sudah dimulai sejak akhir 2015, hingga bulan Desember ini sudah mencapai 3,9 juta.
"Memang ini menyasar kelompok-kelompok usaha mikro, usaha kecil, yang jenis usahanya menjual pisang keju, nasi uduk, gorengan, bubur, singkong, kerupuk," katanya.
Terkait berapa besaran suntikan yang akan diberikan oleh pemerintah, Presiden mengatakan baru akan dihitung berdasarkan besarnya keinginan warga yang ingin mendapatkan pinjaman modal tidak hanya terbatas Rp2 juta.
"Baru kita hitung, saya liat ibu-ibu pinginnya tidak hanya mendapatkan dua juta, tetapi ada juga yang mau dapat 5-10 juta," katanya.
Menurut mantan Wali Kota Solo ini, rencana untuk menyejahterakan masyarakat pelaku usaha mikro dan kecil, memerlukan satu usaha yang lebih, sehingga pemerintah harus turun tangan untuk mengatasi ini ke PNM.
Bantuan modal usaha dapat diberikan kepada warga dengan cara berkelompok baik yang ada di kampung, tingkat RT, RW, dan lainnya.
Para nasabah PNM Mekaar yang melakukan pinjaman modal usaha mendapat perdampingan dari Account Officer atau AO PNM Mekaar di kelompoknya masing-masing.
AO mendampingi agar nasabah disiplin membayar dan membimbing dalam manajemen sederhana dan benar.
"Saya rasa yang diperlukan masyarakat usaha mikro, usaha kecil permodalan seperti ini," kata Presiden.
Presiden menambahkan, target hingga akhir 2018 jumlah nasabah akan bertambah menjadi empat juta dari 3,9 juta yang ada sekarang.
"Ini loncatan besar, akhir 2015 masih nol, sekarang (2018) menjadi 3,9 juta, target sampai akhir tahun jadi empat juta," kata Presiden.
Presiden juga menjelaskan skema permodalan PNM Mekaar. Di mana PNM hanya memberikan pinjaman kepada warga, suntikan dari pemerintah baik dalam bentuk modal yang diberikan oleh PNM.
Dengan skema dan peningkatan suntikan untuk PNM, diharapkan lebih banyak dana PNM yang dipinjamkan baik nasabah usaha mikro, usaha kecil dan super mikro.
"Yang mikro-mikro ini kita sadarkan dari program-program mekar ini," katanya.
Presiden menambahkan, PNM Mekaar sangar penting untuk mengatur kemandirian usaha kecil dan usaha mikro.
"Terpenting untuk kemandirian bangsa, agar menghapus ketimpangan," kata Presiden.
Editor Berita: A. Wijaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kita ingin nanti 'suntikan' untuk PNM akan kita lipatkan biar menyasar lebih banyak lagi, juga rupiah yang dipinjamkan kepada usaha mikro dan usaha kecil ini jauh lebih besar," kata Presiden usai berdialog dengan 150 nasabah PNM Mekaar di Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Menurut Presiden, setelah melihat langsung di lapangan dan bertemu dengan sejumlah kelompok nasabah PNM Mekaar, mendapat kesimpulan untuk meningkatkan suntikan modal kepada PNM.
Dia mengatakan, program Mekaar dari PNM sudah dimulai sejak akhir 2015, hingga bulan Desember ini sudah mencapai 3,9 juta.
"Memang ini menyasar kelompok-kelompok usaha mikro, usaha kecil, yang jenis usahanya menjual pisang keju, nasi uduk, gorengan, bubur, singkong, kerupuk," katanya.
Terkait berapa besaran suntikan yang akan diberikan oleh pemerintah, Presiden mengatakan baru akan dihitung berdasarkan besarnya keinginan warga yang ingin mendapatkan pinjaman modal tidak hanya terbatas Rp2 juta.
"Baru kita hitung, saya liat ibu-ibu pinginnya tidak hanya mendapatkan dua juta, tetapi ada juga yang mau dapat 5-10 juta," katanya.
Menurut mantan Wali Kota Solo ini, rencana untuk menyejahterakan masyarakat pelaku usaha mikro dan kecil, memerlukan satu usaha yang lebih, sehingga pemerintah harus turun tangan untuk mengatasi ini ke PNM.
Bantuan modal usaha dapat diberikan kepada warga dengan cara berkelompok baik yang ada di kampung, tingkat RT, RW, dan lainnya.
Para nasabah PNM Mekaar yang melakukan pinjaman modal usaha mendapat perdampingan dari Account Officer atau AO PNM Mekaar di kelompoknya masing-masing.
AO mendampingi agar nasabah disiplin membayar dan membimbing dalam manajemen sederhana dan benar.
"Saya rasa yang diperlukan masyarakat usaha mikro, usaha kecil permodalan seperti ini," kata Presiden.
Presiden menambahkan, target hingga akhir 2018 jumlah nasabah akan bertambah menjadi empat juta dari 3,9 juta yang ada sekarang.
"Ini loncatan besar, akhir 2015 masih nol, sekarang (2018) menjadi 3,9 juta, target sampai akhir tahun jadi empat juta," kata Presiden.
Presiden juga menjelaskan skema permodalan PNM Mekaar. Di mana PNM hanya memberikan pinjaman kepada warga, suntikan dari pemerintah baik dalam bentuk modal yang diberikan oleh PNM.
Dengan skema dan peningkatan suntikan untuk PNM, diharapkan lebih banyak dana PNM yang dipinjamkan baik nasabah usaha mikro, usaha kecil dan super mikro.
"Yang mikro-mikro ini kita sadarkan dari program-program mekar ini," katanya.
Presiden menambahkan, PNM Mekaar sangar penting untuk mengatur kemandirian usaha kecil dan usaha mikro.
"Terpenting untuk kemandirian bangsa, agar menghapus ketimpangan," kata Presiden.
Editor Berita: A. Wijaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018