Bogor (Antaranews Megapolitan) - Bupati Bogor Nuhayanti menyambut baik program Kredit Mesra yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena dianggap sangat efektif dan bermanfaat dalam memperkuat keberadaan UMKM.
"Mudah-mudahan Kredit Mesra mejadi solusi, memberikan penguatan kepada UMKM kita," kata Nurhayanti saat peluncura Kredit Mesra di Masjid Jami Al Hikmah, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Nurhayanti menyebutkan peluncuran Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera atau Mesra di Kabupaten Bogor oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat tepat, terlebih di Kecamatan Leuwiliang, salah satu dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Hal ini dikarenakan saat ini jumlah penduduk Kabupaten Bogor, mencapai 5,7 juta jiwa, atau setingkat lebih tinggi dari penduduk negara Singapur.
Terkait dengan jumlah penduduk tersebut, lanjut Nurhayanti, di wilayah Kabupaten Bogor terdapat 774.033 UMKM yang terbagi atas 600 ribu usaha mikro, 42 ribu lebih usaha kecil, dan 6.000 lebih usaha menengah.
"Dan keberadaan UMKM ini dalam situasi apapun tetap bertahan memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya beli masyarakat," kata mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor ini.
Daya beli masyarakat, lanjutnya menjadi salah satu komponen yang memberikan kontribusi terhadap indeks pembangunan manusia (IPM), di mana IPM menjadi salah satu indikator penilaian kinerja pemerintah, lanjutnya.
Menurut Nurhayanti, keberadaan UMKM berkontribusi juga dalam menurunkan angka pengangguran. Berdasarkan data yang dimilikinya menunjukkan UMKM dalam produk domestik regional bruto (PDRB) semester pertama mencapai Rp 26,15 triliun. Sumbangsih ini diantaranya disumbang oleh usaha mikro sebesar 7,48 persen terhadap PDRB Kabupaten Bogor, usaha kecil berkontribusi 9,05 persen, dan usaha menengah 10,55 persen.
"Ini belum didorong Mesra, apalgi kalau didorong kredit Mesra akan lebih tinggi lagi kontribusinya," katanya.
Nurhayanti menilai program Kredit Mesra yang diluncurkan Gubernur Ridwan Kamil bersama Bank Jabar Banten (BJB) sebagai program yang komprehensif karena selain menguatkan keberadaan UMKM, juga menyerap lapangan pekerjaan.
Menurutnya, UMKM di Kabupaten Bogor mampu bertahan dan mampu mengembangkan usahanya sehingga dapat menyerap tenaga kerja. Seperti usaha mikro terdapat 1 juta lebih pekerja yang terserap, di usaha kecil ada 300 ribu orang, dan di usaha menengah juga.
"Maka lengkaplah program ini selain untuk prasejahtera dan UMKM, akan menurunkan angka kemiskinan, salah satunya program Mesra ini. Karena salah satu indikator yang ingin dicapai oleh Pemkab Bogor adalah menurunkan angka kemiskinan sampai 8,5 persen," katanya.
Walau target angka penurunan kemiskinan 8,5 persen masih di atas tingkat kemiskinan Jawa Barat, tetapi Pemkab Bogor terus berupaya menurunkan kemiskinan salah satunya melalui program Kredit Mesra.
Nurhayanti menambahkan, program ini juga mendukung tertib administrasi masyarakat, karena yang dapat mengakses pinjaman dana adalah yang menggunakan KTP Jawa Barat atau Kabupaten Bogor.
Kredit Mesra merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank BJB dalam rangka menumbuhkembangkan para pelaku UMKM di Jawa Barat, khusunya umat beragam yang ada di sekitar rumah ibadah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, program ini untuk semua umat beragama di Jawa Barat, bisa diakses diseluruh tempat ibadah, tidak hanya masjid, juga ada klenteng, dan tempat ibadah umat beragam lainnya.
Untuk saat ini Pemprov Jawa Barat sudah bekerja sama dengan lima tempat ibadah, yakni empat masjid dan satu kelenteng yang ada di Kabupaten Bogor sebagai tempat penyaluran Kredit Mesra.
Masyarakat yang dapat mengakses dana ini harus berbentuk dalam kelompok dengan anggota berjumlah lima sampai 10 orang dengan besaran dana yang bisa dipinjam per anggota takni dari Rp500 ribu sampai Rp5 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Mudah-mudahan Kredit Mesra mejadi solusi, memberikan penguatan kepada UMKM kita," kata Nurhayanti saat peluncura Kredit Mesra di Masjid Jami Al Hikmah, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Nurhayanti menyebutkan peluncuran Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera atau Mesra di Kabupaten Bogor oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat tepat, terlebih di Kecamatan Leuwiliang, salah satu dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Hal ini dikarenakan saat ini jumlah penduduk Kabupaten Bogor, mencapai 5,7 juta jiwa, atau setingkat lebih tinggi dari penduduk negara Singapur.
Terkait dengan jumlah penduduk tersebut, lanjut Nurhayanti, di wilayah Kabupaten Bogor terdapat 774.033 UMKM yang terbagi atas 600 ribu usaha mikro, 42 ribu lebih usaha kecil, dan 6.000 lebih usaha menengah.
"Dan keberadaan UMKM ini dalam situasi apapun tetap bertahan memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya beli masyarakat," kata mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor ini.
Daya beli masyarakat, lanjutnya menjadi salah satu komponen yang memberikan kontribusi terhadap indeks pembangunan manusia (IPM), di mana IPM menjadi salah satu indikator penilaian kinerja pemerintah, lanjutnya.
Menurut Nurhayanti, keberadaan UMKM berkontribusi juga dalam menurunkan angka pengangguran. Berdasarkan data yang dimilikinya menunjukkan UMKM dalam produk domestik regional bruto (PDRB) semester pertama mencapai Rp 26,15 triliun. Sumbangsih ini diantaranya disumbang oleh usaha mikro sebesar 7,48 persen terhadap PDRB Kabupaten Bogor, usaha kecil berkontribusi 9,05 persen, dan usaha menengah 10,55 persen.
"Ini belum didorong Mesra, apalgi kalau didorong kredit Mesra akan lebih tinggi lagi kontribusinya," katanya.
Nurhayanti menilai program Kredit Mesra yang diluncurkan Gubernur Ridwan Kamil bersama Bank Jabar Banten (BJB) sebagai program yang komprehensif karena selain menguatkan keberadaan UMKM, juga menyerap lapangan pekerjaan.
Menurutnya, UMKM di Kabupaten Bogor mampu bertahan dan mampu mengembangkan usahanya sehingga dapat menyerap tenaga kerja. Seperti usaha mikro terdapat 1 juta lebih pekerja yang terserap, di usaha kecil ada 300 ribu orang, dan di usaha menengah juga.
"Maka lengkaplah program ini selain untuk prasejahtera dan UMKM, akan menurunkan angka kemiskinan, salah satunya program Mesra ini. Karena salah satu indikator yang ingin dicapai oleh Pemkab Bogor adalah menurunkan angka kemiskinan sampai 8,5 persen," katanya.
Walau target angka penurunan kemiskinan 8,5 persen masih di atas tingkat kemiskinan Jawa Barat, tetapi Pemkab Bogor terus berupaya menurunkan kemiskinan salah satunya melalui program Kredit Mesra.
Nurhayanti menambahkan, program ini juga mendukung tertib administrasi masyarakat, karena yang dapat mengakses pinjaman dana adalah yang menggunakan KTP Jawa Barat atau Kabupaten Bogor.
Kredit Mesra merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank BJB dalam rangka menumbuhkembangkan para pelaku UMKM di Jawa Barat, khusunya umat beragam yang ada di sekitar rumah ibadah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan, program ini untuk semua umat beragama di Jawa Barat, bisa diakses diseluruh tempat ibadah, tidak hanya masjid, juga ada klenteng, dan tempat ibadah umat beragam lainnya.
Untuk saat ini Pemprov Jawa Barat sudah bekerja sama dengan lima tempat ibadah, yakni empat masjid dan satu kelenteng yang ada di Kabupaten Bogor sebagai tempat penyaluran Kredit Mesra.
Masyarakat yang dapat mengakses dana ini harus berbentuk dalam kelompok dengan anggota berjumlah lima sampai 10 orang dengan besaran dana yang bisa dipinjam per anggota takni dari Rp500 ribu sampai Rp5 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018