Ankara, Turki (Antaranews Megapolitan/Anadolu-OANA) - Organisasi gerilyawan PKK bukan hanya dikenal karena perbuatannya terhadap warga sipil tapi juga karena skandal penganiayaan dan perkosaan di dalam kelompok itu.

Menurut kesaksian yang diperoleh Kantor Berita Anadolu, kelompok PKK bukan hanya menghancurkan prasarana sosial, tapi juga korup dan merusak tatanan sehingga merusak identitas perempuan di jajaran mereka sendiri.

Kesaksian perempuan anggota PKK yang telah ditangkap oleh pasukan keamanan Turki atau melarikan diri dari organisasi teror tersebut mengungkapkan penggunaan pelecahan seksual dan perkosaan oleh anggota PKK terhadap anak-anak dan perempuan anggotanya.

Di dalam kesaksian kepada pihak kehakiman, seorang perempuan anggota PKK, yang diidentifikasi dengan singkatan A.L., mengatakan seorang lelaki anggota PKK melecehkah dia secara fisik dan lisan dan berusaha memperkosa dia.

Wanita itu menyatakan bukan hanya dia tapi perempuan lain di organisasi tersebut juga menjadi sasaran pelecehan dan penganiayaan, demikian laporan Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia mengatakan itu lah sebabnya mengapa ia memutuskan untuk meninggalkan organisasi teror tersebut.

Seorang lagi perempuan anggota PKK, yang diidentifikasi dengan singkatan B.B., mengatakan di dalam kesaksiannya bahwa bukan hanya perempuan tapi juga hampir 30 anak kecil --termasuk anak perempuan dan lelaki-- yang berusia antara sembilan dan 14 tahun di batalion pemuda PKK dilecehkan secara seksual.

Wanita itu mengatakan ia telah menyaksikan beberapa anak perempuan dibawa ke rumah sakit setempat untuk aborsi.

Di dalam kesaksian lain, seorang perempuan anggota PKK --yang diidentifikasi dengan sebagai M.T., mengatakan anggota "senior" PKK telah memperkosa dan secara seksual menyerang perempuan anggota kelompok tersebut.

Peristiwa itu ditutupi karena melibatkan anggota "tingkat tinggi" kelompok teror tersebut.

Seorang perempuan dari "lingkaran dalam PKK", yang diidentifikasi dengan singkatan K.A., juga mengatakan anggota kelompok itu yang berada pada posisi komando secara seksual melecehkan perempuan anggota PKK.

"Tak ada kekuatan untuk mencegah ini," katanya.

Wanita tersebut mengatakan ia tahu banyak perempuan, yang melarikan diri dari organisasi itu setelah melihat "wajah buruknya".

Seorang perempuan lagi, yang diidentifikasi dengan singkatan Y.S., mengatakan perempuan digunakan sebagai objek seksual oleh anggota lelaki organisasi itu.

Ia mengatakan pelecehan seksual bukan hanya terbatas pada perempuan, dan menambahkan, "Mereka bahkan memperkosa anak kecil yang diculik dari Suriah."
   
Sebelumnya, seorang anggota PKK --yang menyerahkan diri kepada pasukan keamanan Truki pada 9 September-- mengakui bahwa kelompok tersebut memberikan narkotika kepada anak kecil, terutama anak perempuan, dan kemudian melecehkan mereka secara seksual.

Pada Agustus, Kantor Berita Anadolu juga mengumpulkan keterangan mengenai sejumlah pemuda yang menjadi objek pelecehan dan berakhir dengan bunuh diri. Selain itu, mereka yang melawan pelecehan seksual dihukum mati oleh anggota kelompok tersebut.

Penerjemah: Chaidar.

 

Pewarta: Anadolu-OANA

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018