Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Kuliner otak-otak khas Sukabumi, yang diproduksi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jalan Kenari, Kota Sukabumi, Jawa Barat, dengan memberdayakan ibu rumah tangga diminati hingga di luar daerah.
"Usaha yang saya rintis ini baru sekitar dua tahun, awalnya pemasarannya hanya sekitar Sukabumi, tetapi ke sini banyak permintaan dari luar daerah seperti DKI Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang bahkan hingga ke Kalimantan," kata perajin otak-otak khas Sukabumi Meriawati di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, dalam memproduksi otak-otak tersebut ia memberdayakan ibu rumah tangga sekitar rumahnya yang berada di Gang Ketapang, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole. Walaupun tidak terikat kontrak atau kerja, namun penghasilan dari membuat otak-otak itu bisa menjadi tambahan pemasukan keuangan keluarga.
Setiap hari biasa permintaan dari pelanggannya sekitar 500 bungkus, bahkan jika pada hari libur atau akhir pekan pemintaannya melonjak hingga dua kali lipat atau seribu bungkus. Adapun harga satunya hanya Rp3.000, namun ia memaketnya dengan satu paket berisi lima otak-otak ditambah bumbu kacang dengan harga Rp15.000.
Untuk produksinya sendiri dilakukan pada pagi hari dan setelah selesai langsung habis terjual. Selain itu ia pun membuatnya untuk sore di mana ibu rumah tangga biasanya memiliki waktu kosong yang kemudian pembelinya biasanya sudah memesan terlebih dahulu.
"Tidak ada kendala dalam proses pembuatan dan penyediaan bahan utamanya, hanya kurang sumber daya manusia saja karena ibu-ibu yang kami berdayakan ini tidak terikat di saat ada waktu biasanya mereka membantu untuk produksi," tambahnya.
Sementara, peracik bumbu otak-otak Uu mengatakan pembuatannya tidak terlalu sulit namun bahan yang digunakan harus benar-benar segar seperti ikan tenggiri dan higienis. Agar tahan lama ia tidak menggunakan sama sekali bahan kimia, tetapi dengan bumbu rahasia yang alami.
"Proses dari membuat adonan hingga selesai dipanggang hanya sekitar 10 menit. Otak-otak ini enak dimakan di saat masih hangat maupun dingin," katanya.
Sementara, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami mengatakan?progam utama Pemkot Sukabumi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dengan cara membentu wirausaha dan mendorong untuk menjadi pelaku UMKM.
Pihaknya pun sudah menyiapkan program untuk pelaku usaha tersebut mulai dari pembinaan, pelatihan, promosi, pemasaran hingga bantuan modal usaha.
"Kota Sukabumi merupakan daerah perdagangan dan jasa, sehingga kami mendorong agar masyarakat bisa berinovasi dalam membuat suatu usaha dan tidak mengandalkan kerja perusahaan atau pabrik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Usaha yang saya rintis ini baru sekitar dua tahun, awalnya pemasarannya hanya sekitar Sukabumi, tetapi ke sini banyak permintaan dari luar daerah seperti DKI Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang bahkan hingga ke Kalimantan," kata perajin otak-otak khas Sukabumi Meriawati di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, dalam memproduksi otak-otak tersebut ia memberdayakan ibu rumah tangga sekitar rumahnya yang berada di Gang Ketapang, Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole. Walaupun tidak terikat kontrak atau kerja, namun penghasilan dari membuat otak-otak itu bisa menjadi tambahan pemasukan keuangan keluarga.
Setiap hari biasa permintaan dari pelanggannya sekitar 500 bungkus, bahkan jika pada hari libur atau akhir pekan pemintaannya melonjak hingga dua kali lipat atau seribu bungkus. Adapun harga satunya hanya Rp3.000, namun ia memaketnya dengan satu paket berisi lima otak-otak ditambah bumbu kacang dengan harga Rp15.000.
Untuk produksinya sendiri dilakukan pada pagi hari dan setelah selesai langsung habis terjual. Selain itu ia pun membuatnya untuk sore di mana ibu rumah tangga biasanya memiliki waktu kosong yang kemudian pembelinya biasanya sudah memesan terlebih dahulu.
"Tidak ada kendala dalam proses pembuatan dan penyediaan bahan utamanya, hanya kurang sumber daya manusia saja karena ibu-ibu yang kami berdayakan ini tidak terikat di saat ada waktu biasanya mereka membantu untuk produksi," tambahnya.
Sementara, peracik bumbu otak-otak Uu mengatakan pembuatannya tidak terlalu sulit namun bahan yang digunakan harus benar-benar segar seperti ikan tenggiri dan higienis. Agar tahan lama ia tidak menggunakan sama sekali bahan kimia, tetapi dengan bumbu rahasia yang alami.
"Proses dari membuat adonan hingga selesai dipanggang hanya sekitar 10 menit. Otak-otak ini enak dimakan di saat masih hangat maupun dingin," katanya.
Sementara, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami mengatakan?progam utama Pemkot Sukabumi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dengan cara membentu wirausaha dan mendorong untuk menjadi pelaku UMKM.
Pihaknya pun sudah menyiapkan program untuk pelaku usaha tersebut mulai dari pembinaan, pelatihan, promosi, pemasaran hingga bantuan modal usaha.
"Kota Sukabumi merupakan daerah perdagangan dan jasa, sehingga kami mendorong agar masyarakat bisa berinovasi dalam membuat suatu usaha dan tidak mengandalkan kerja perusahaan atau pabrik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018