Bogor, 29/3 (Antara) - Satuan Lalu Lintas Polres Bogor tidak menganjurkan kepada warga yang ingin ke Puncak, Bogor, Jawa Barat, menggunakan jalur alternatif, karena dikhawatirkan akan terjebak kemacetan yang tidak termonitor oleh petugas.
"Kita menyarankan kepada pengendara untuk menggunakan jalur utama saja, karena menggunakan jalur alternatif tidak dianjurkan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, AKP Edwin Affandi di Pos Polisi Gadog, Jumat.
AKP Edwin mengatakan, bagi pengendara yang mememahami rute jalur alternatif boleh saja menggunakan rute tersebut.
Tapi untuk pengendara yang awam tidak dianjurkan. Karena, jalur alternatif bukan solusi terhindar dari kemacetan.
Menurut AKP Edwin, jalur alternatif yang ada di Puncak merupakan jalan kecil dan sempit.
Jalur-jalur tersebut adalah jalan kampung yang biasa digunakan oleh warga untuk melintas diluar jalur utama.
Kondisi jalan yang sempit ditambah padatnya kendaraan di sepanjang jalur Puncak, tidak menutup kemungkinan berimbas ke jalur alternatif.
"Terkadang limpahan kendaraan yang keluar dari jalur alternatif terhadang karena petugas memprioritaskan jalur utama," kata Kasat.
Kasat menambahkan, pihaknya tidak menjamin arus lalu lintas di jalur alternatif lancar, karena padatnya arus membuat jalur tersebut terkena imbas akibat banyaknya yang menggunakan jalur alternatif.
"Kita tidak bisa memonitor bila kepadatan terjadi di jalur alternatif, karena fokus utama ada di jalur utama," katanya.
Sementara itu, hingga sore ini arus lalu lintas di jalur Puncak terpantau padat.
Antrian kendaraan mengular dari arah tol hingga menuju Puncak. Begitu juga di simpang Ciawi.
Pantauan dari camera cctv Pos Polisi Gadog, kepadatan terpantau di pertigaan Ciawi, Simpang Gadog, dan Rindu Alam.
Kepadatan mulai mencari setelah petugas membuka kembali arus untuk kendaraan dari arah Jakarta pada pukul 15.30 Wib.
Sejumlah pengendarapun merasakan imbas kepadatan hingga tertahan di Toll Jagorawi selama 4 jam.
"Dikirain berangkat hari Jumat ini ngak akan padat, ternyata lebih padat lagi," kata Sulaiman (39) salah satu pengendara dari Jakarta.
Sulaiman berniat ingin menghabiskan liburan bersama keluarganya di wilayah Cianjur. Ia berangkat dari Jakarta pagi hari.
Namun karena padatnya arus, perjalannya bersama keluarga menjadi tertahan.
"Tadi sudah kena macet di toll, sekarang kena macet lagi di Gadog," katanya.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Kita menyarankan kepada pengendara untuk menggunakan jalur utama saja, karena menggunakan jalur alternatif tidak dianjurkan," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, AKP Edwin Affandi di Pos Polisi Gadog, Jumat.
AKP Edwin mengatakan, bagi pengendara yang mememahami rute jalur alternatif boleh saja menggunakan rute tersebut.
Tapi untuk pengendara yang awam tidak dianjurkan. Karena, jalur alternatif bukan solusi terhindar dari kemacetan.
Menurut AKP Edwin, jalur alternatif yang ada di Puncak merupakan jalan kecil dan sempit.
Jalur-jalur tersebut adalah jalan kampung yang biasa digunakan oleh warga untuk melintas diluar jalur utama.
Kondisi jalan yang sempit ditambah padatnya kendaraan di sepanjang jalur Puncak, tidak menutup kemungkinan berimbas ke jalur alternatif.
"Terkadang limpahan kendaraan yang keluar dari jalur alternatif terhadang karena petugas memprioritaskan jalur utama," kata Kasat.
Kasat menambahkan, pihaknya tidak menjamin arus lalu lintas di jalur alternatif lancar, karena padatnya arus membuat jalur tersebut terkena imbas akibat banyaknya yang menggunakan jalur alternatif.
"Kita tidak bisa memonitor bila kepadatan terjadi di jalur alternatif, karena fokus utama ada di jalur utama," katanya.
Sementara itu, hingga sore ini arus lalu lintas di jalur Puncak terpantau padat.
Antrian kendaraan mengular dari arah tol hingga menuju Puncak. Begitu juga di simpang Ciawi.
Pantauan dari camera cctv Pos Polisi Gadog, kepadatan terpantau di pertigaan Ciawi, Simpang Gadog, dan Rindu Alam.
Kepadatan mulai mencari setelah petugas membuka kembali arus untuk kendaraan dari arah Jakarta pada pukul 15.30 Wib.
Sejumlah pengendarapun merasakan imbas kepadatan hingga tertahan di Toll Jagorawi selama 4 jam.
"Dikirain berangkat hari Jumat ini ngak akan padat, ternyata lebih padat lagi," kata Sulaiman (39) salah satu pengendara dari Jakarta.
Sulaiman berniat ingin menghabiskan liburan bersama keluarganya di wilayah Cianjur. Ia berangkat dari Jakarta pagi hari.
Namun karena padatnya arus, perjalannya bersama keluarga menjadi tertahan.
"Tadi sudah kena macet di toll, sekarang kena macet lagi di Gadog," katanya.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013