Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kementerian Pertanian mengenalkan Mie Nusantara hasil inovasi teknologi untuk mendukung keanekaragaman pangan lokal, pada Fiesta Pangan Lokal yang berlangsung di Kampus Balitbang Pertanian Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat.

"Mie Nusantara ini terbuat dari bahan baku pangan lokal seperti jagung, sorgum, hanjeli, ubi kayu, dan sagu," kata Kepala Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian, Prof Muhammad Syakir, di Bogor, Rabu.

Mie Nusantara ini diperkenalkan kepada 400 tamu undangan yang terdiri atas industri pertanian, perkebunan, pemerintah daerah, dan diikuti 1.000 anak sekolah.

Syakir mengatakan, mie nusantara ini adalah hasil inovasi Balitbang Pertanian yang dikembangkan melalui model agro industri pangan lokal yang dibangun dibeberapa daerah.

Selain mie nusantara, juga dikembangkan beragam pangan olahan berbahan baku pangan lokal lainnya, seperti kerupuk, cake, roti, dan kue kering.

"Seperti di Cimahi berbasis ubi kayu, Sumedang berbasis hanjeli, Demak berbasis sorgum, Palopo, Maluku Tengah, Sorong dan Jayapura berbasis sagu," katanya.

Pangan lokal Indonesia sangat potensial sebagai bahan baku pangan olahan yang memiliki rasa enak serta lebih berkhasiat karena bebas gluten yang biasanya terkandung dalam terigu.

Hadirnya inovasi teknologi pangan berbasis bahan baku lokal ini membuktikan Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia mampu mengangkat pangan lokal potensial menjadi alternatif subtitusi terigu.

Menteri Pertanian, lanjut Syakir, telah menugasi Badan Litbang untuk membuat sentra-sentra pengolahan pangan alternatif berbagai lokal, salah satunya mie.

"Kita banyak mengimpor mie berbasis gandum, sekarang kita bisa membuat mie berbasis pangan lokal," katanya.

Fiesta Pangan Lokal, menunjukkan bahwa Indonesia siap dengan teknologi yang dimilikinya. Mie nusantara hasil inovasi Balitbangtan sudah teruji rasanya yang enak.

"Sudah ada testimoni dari beberapa perusahaan yang siap untuk mengembangkan mie berbasis pangan lokal," katanya.

Hasil inovasi tersebut akan dikenalkan ke pesantren-pesantren yang siap mempromosikan, dan ke perusahan seperti perkebunan nusantara yang siap memproduksi pangan lokal.

"Kekuatan bangsa Indonesia ditunjukkan dari kemandirian pangan berbasis lokal dan mengurangi impor pangan berbasis gandum secara signifikan," kata Syakir.

Mie nusantara ini disajikan menjadi hidangan favorit semua masyarakat. Dede salah satu tamu yang hadir mengatakan, rasa mie cukup enak dilidah, dan cocok untuk makanan orang Indonesia.

"Tekstur mienya padat, dan rasanya juga gurih, cukup nikmat dimakan," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018