Kendari (Antaranews Megapolitan) - Petinju nasional pemegang dua gelar sekaligus IBO Intercontinental dan WBA Asia, Daud Yordan, fokus pada pematangan strategi untuk menghadapi petinju tuan rumah Anthony Crolla di Manchester Arena, Inggris, Sabtu (10/11).
Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, mengatakan latihan fisik masih dilaksanakan setiap hari pagi dan sore, tetapi sudah tidak terlalu berat seperti saat berlatih di Bali.
"Kami tinggal pemantapan strategi dan menjaga kondisi tubuh saja, mengingat pertarungan tinggal empat hari lagi," kata petinju dengan rekor bertarung 38 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Apalagi, mulai Rabu (7/11) sudah diawali acara seremoni menjelang pertarungan, mulai dari latihan terbuka untuk publik, konferensi pers, Kamis (8/11), dan timbang badan, Jumat (9/11), sedangkan pertarungan dilaksanakan Sabtu (10/11) pukul 5.30 waktu setempat.
Daud Yordan bakal menghadapi petinju tuan rumah Anthony Crolla pada pertarungan "Eliminator for: WBA Super World Lightwight Championship" di Manchester Arena, Inggris.
"Saya minta doa restu dan dukungan masyarakat Indonesia agar bisa meraih kemenangan dan membawa pulang kemenangan itu ke Tanah Air," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 itu.
Daud Yordan dan Anthony Crolla berusia sama, yaitu 31 tahun. Daud Yordan kelahiran 10 Juni 1987, sedangkan calon lawannya kelahiran 16 November 1986. Anthony Crolla memiliki rekor bertarung 33 kali menang (13 diantaranya dengan KO), seri tiga kali, dan kalah enam kali.
Sedangkan Daud Yordan memiliki rekor bertarung 38 kali menang (26 diantaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Daud Yordan menjalani pertarungan terakhir pada 23 April 2018 saat mengalahkan petinju tuan rumah Pavel Malikov dengan KO pada ronde kedelapan di DIVS Ekaterinburg, Rusia.
Sedangkan Crolla menjalani pertarungan terakhir setelah menang atas Edson Ramirez (Meksiko) di Inggris, 31 Maret 2018.
Untuk menghadapi petinju seperti itu, kata dia, dirinya akan menerapkan strategi langsung menekan lawan sejak ronde-ronde awal. "Saya akan langsung menyerang dari awal dan berusaha tidak memberi ruang kepada lawan untuk melancarkan pukulan," katanya.
Editor Berita: E. Sukarelawati.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Daud Yordan ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa, mengatakan latihan fisik masih dilaksanakan setiap hari pagi dan sore, tetapi sudah tidak terlalu berat seperti saat berlatih di Bali.
"Kami tinggal pemantapan strategi dan menjaga kondisi tubuh saja, mengingat pertarungan tinggal empat hari lagi," kata petinju dengan rekor bertarung 38 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Apalagi, mulai Rabu (7/11) sudah diawali acara seremoni menjelang pertarungan, mulai dari latihan terbuka untuk publik, konferensi pers, Kamis (8/11), dan timbang badan, Jumat (9/11), sedangkan pertarungan dilaksanakan Sabtu (10/11) pukul 5.30 waktu setempat.
Daud Yordan bakal menghadapi petinju tuan rumah Anthony Crolla pada pertarungan "Eliminator for: WBA Super World Lightwight Championship" di Manchester Arena, Inggris.
"Saya minta doa restu dan dukungan masyarakat Indonesia agar bisa meraih kemenangan dan membawa pulang kemenangan itu ke Tanah Air," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 itu.
Daud Yordan dan Anthony Crolla berusia sama, yaitu 31 tahun. Daud Yordan kelahiran 10 Juni 1987, sedangkan calon lawannya kelahiran 16 November 1986. Anthony Crolla memiliki rekor bertarung 33 kali menang (13 diantaranya dengan KO), seri tiga kali, dan kalah enam kali.
Sedangkan Daud Yordan memiliki rekor bertarung 38 kali menang (26 diantaranya dengan KO) dan tiga kali kalah.
Daud Yordan menjalani pertarungan terakhir pada 23 April 2018 saat mengalahkan petinju tuan rumah Pavel Malikov dengan KO pada ronde kedelapan di DIVS Ekaterinburg, Rusia.
Sedangkan Crolla menjalani pertarungan terakhir setelah menang atas Edson Ramirez (Meksiko) di Inggris, 31 Maret 2018.
Untuk menghadapi petinju seperti itu, kata dia, dirinya akan menerapkan strategi langsung menekan lawan sejak ronde-ronde awal. "Saya akan langsung menyerang dari awal dan berusaha tidak memberi ruang kepada lawan untuk melancarkan pukulan," katanya.
Editor Berita: E. Sukarelawati.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018