Bogor (Antaranews Megapolitan) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Prof Moermahadi Soerja Djanegara ikut menyolatkan jenazah Harwinoko salah satu korban pesawat jatuh Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu malam.

Harwinoko merupakan Plt Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bangka Belitung yang ikut menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang mengalami kecelakaan Tanjungpakis Karawang Senin (29/10) lalu.

"Kami ada 10 anggota BPK RI yang ikut jadi korban, saat ini baru jenazah Harwinoko yang berhasil diidentifikasi, kami masih menunggu identifikasi lainnya," kata Moermahadi usai melaksanakan shalat jenazah.

Jenazah Harwinoko berhasil teridentifikasi bersama tujuh jenazah lainnya yang diumumkan oleh tim DVI Polri sore tadi. Dari hari pertama hingga hari ketujuh pascakejadian total sudah ada 14 jenazah yang berhasil diidentifikasi dari total 104 kantong jenazah yang terkumpul.

Jenazah Harwinoko tiba di rumah duka sekitar pukul 19.30 WIB, pihak keluarga dan ratusan warga, kerabat telah menunggu di rumah Jl Palayu, Kelurahan Tegal Gundil, Kota Bogor, Jawa Barat.

Peti jenazah korban bertuliskan Harwinoko langsung dibawa ke Masjid Assalam, berjalan sekitar 50 meter dari rumah duka. Shalat dipimpin oleh Ketua DKM Assalam, Atik Sopian Kholik.

Suasana masjid dipadati oleh warga yang menyolatkan almarhum. Sosok Harwinoko dikenal sebagai sosol yang ramah dan baik.

Harwinoko meninggalkan seorang istri bernama Eka Sulistiawati, dengan dua orang anak bernama Erizko dan Elistina.

Menurut Prof Moermahadi, sosok Harwinoko sebagai orang yang bertanggungjawab, memiliki kinerja yang bagus sebagai eselon tiga, dan sedang seleksi untuk eselon dua.

"Almarhum orang yang berdedikasi, punya tanggungjawab, dan bisa memimpin, makanya ketika jabatan kepala perwakilan di Bangka Belitung kosong, beliau terpilih karena mampu memimpin," kata Moermahadi.

Usai dishalatkan jenazah almarhum Harwinoko langsung dimakamkan malam itu juga di TPU Silamping Pakauman, Cimahpar, Kota Bogor, berjarak tiga kilo meter dari rumah duka.

Moermahadi hadir menyerahkan langsung peti jenazah kepada keluarga. Dan berharap keluarga ikhlas menerima keadaan.

"Ini musibah kita semua harus ikhlas," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018