Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Universitas Pancasila (UP) menyiapkan untuk membuka program sarjana jurusan Teknik Perkeretapian guna meningkatkan sumber daya manusia yang mumpuni dibidang tersebut.

"Belum ada satupun universitas di Indonesia yang menyediakan sarjana jurusan teknik Perkeretaapian, kami sedang menyiapkan ini," kata Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) Dr. Ir. Budhi M. Suyitno disela-sela acara HUT ke-52 perguruan tinggi tersebut di Jakarta, Rabu.

Menurut dia pihaknya sudah menyiapkan kerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masyarakat perkeretaapian dan lainnya. "Insya Allah ini semua bisa dilaksanakan," lanjutnya yang juga mantan menteri Perhubungan di era pemerintahan Abdurahman Wahid.

Untuk itu, sebutnya bagi masyarakat yang ingin menimba ilmu perkeretaapian bisa ke kampus yang terletak di Jalan Raya Lenteng Agung Jakarta Selatan tersebut.

Sementara itu Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Dr. (HC). Ir. Siswono Yudo Husodo mendukung penuh pembukaan jurusan Teknik Perkeretaapian di kampus tersebut.

"Sampai hari ini untuk angkutan jarak jauh barang tidak ada yang lebih efisien dari kereta api. Begitu juga untuk angkutan manusia tidak ada yang lebih murah dari kereta api," ujar mantan calon wapres pada pilpres 2004.

Menurutnya semua negara yang sukses ekonominya mempunyai jaringan kereta api yang luas. Seperti China sekarang membangun rel kereta api kesegala penjuru yang bermuara dari pelabuhan untuk jalur ekspor maupun impor.

Selain itu negara India juga demikian, Amerika serikat juga membangun jalur rel kereta api dari timur ke barat melalui daerah pertanian dimana hasil kebun langsung masuk gerbong menyambung ke rel kereta api untuk sampai ke Pelabuhan.

Tetapi Indonesia saat ini masih dari belum menggunakan angkutan rel kereta api, sehingga ongkosnya menjadi mahal.

Jadi jangka panjang nanti Indonesia adalah pembangunan kereta api yang menjangkau semua jaringan.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018