Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pesawat Lion Air JT610 yang dilaporkan hilang kontak adalah termasuk pesawat baru.

"Lion Air JT 610 menggunakan Boeing 737 Max yang terbaru," kata Soerjanto Tjahjono saat jumpa pers di Kantor Pusat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Jakarta, Senin.

Soerjanto mengatakan pesawat tersebut masuk ke dalam armada Lion Air pada Agustus 2018 dan baru memiiliki 800 jam terbang.

Mengenai penyebab pesawat tersebut hilang kontak dn diduga jatuh, Soerjanto mengatakan belum bisa diperkirakan karena harus diteliti terlebih dahulu.

"Saat kecelakaan Adam Air dan Silk Air beberapa waktu lalu, ada faktor manusia yang menjadi salah satu penyebab. Untuk Lion Air ini, kami belum bisa memperkirakan," tuturnya.

Menurut Soerjanto, penyebab pasti kecelakaan bisa diketahui dari data yang tercatat pada kotak hitam pesawat tersebut. Selain itu, data dari pengendali lalu lintas udara juga akan dipelajari.

Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 06.50 WIB.

Kepala Basarnas M Syaugie mengatakan pihaknya telah menemukan puing dan beberapa barang yang diduga berasal dari pesawat Lion Air JT 610 yang dilaporkan hilang kontak.

"Tim Basarnas telah menemukan puing, pelampung, ponsel dan potongan tubuh," katanya.

Editor berita: A.F. Firman

Pewarta: Dewanto Samodro

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018