Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat telah menuntaskan pembuatan kolam retensi penanggulangan banjir di Kompleks Dosen IKIP Jatikramat yang bergulir sejak 2016.
"Kolam retensi di Kompleks Dosen IKIP ini wujud keberhasilan Pemkot Bekasi dalam penanganan banjir secara parsial di sejumlah kawasan yang terdampak," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Ia menjelaskan pekerjaan kolam retensi di atas lahan seluas 1,3 hektare itu menghabiskan dana APBD tahun jamak hingga Rp30 miliar.
Proyek fisik penanggulangan banjir itu dilakukan secara bertahap sejak 2017, mulai dari pembebasan lahan, pembangunan fisik, dan pembuatan area taman serta olahraga.
"Banjir di Dosen IKIP yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam mudah-mudahan bisa berkurang pada tahun ini melalu dua tahun tahapan penyelesaian," katanya.
Penyelesaian kegiatan pembuatan kolam retensi pada 2018, meliputi pembuatan alur keluar masuk air hingga taman dan area olahraga.
"Ini adalah tahap ketiga yang sudah kita selesaikan tahun ini," katanya.
Rahmat mengatakan penanganan banjir di Kompleks Dosen IKIP Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih karena kawasan berpenduduk ratusan kepala keluarga itu daerah tangkapan air.
Menurut Rahmat, kawasan itu sudah banyak direhabilitasi untuk menata kehidupan warganya yang selama ini terdampak persoalan banjir setiap musim hujan.
"Karena ini adalah daerah tangkapan air dari atasnya seperti dari Perumahan Jatikramat Indah, Jatibening, dan lainnya," katanya.
Pemkot Bekasi juga secara serius membuat proyek serupa di kawasan tersebut agar volume air hujan yang turun ke Kompleks Dosen IKIP tidak terlalu tinggi.
"Ada beberapa daerah di bagian atasnya yang kita buat juga kolam retensi sampai ke Perumahan Bougenvile. Kita serius terhadap komitmen menyelesaikan banjir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kolam retensi di Kompleks Dosen IKIP ini wujud keberhasilan Pemkot Bekasi dalam penanganan banjir secara parsial di sejumlah kawasan yang terdampak," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Ia menjelaskan pekerjaan kolam retensi di atas lahan seluas 1,3 hektare itu menghabiskan dana APBD tahun jamak hingga Rp30 miliar.
Proyek fisik penanggulangan banjir itu dilakukan secara bertahap sejak 2017, mulai dari pembebasan lahan, pembangunan fisik, dan pembuatan area taman serta olahraga.
"Banjir di Dosen IKIP yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam mudah-mudahan bisa berkurang pada tahun ini melalu dua tahun tahapan penyelesaian," katanya.
Penyelesaian kegiatan pembuatan kolam retensi pada 2018, meliputi pembuatan alur keluar masuk air hingga taman dan area olahraga.
"Ini adalah tahap ketiga yang sudah kita selesaikan tahun ini," katanya.
Rahmat mengatakan penanganan banjir di Kompleks Dosen IKIP Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih karena kawasan berpenduduk ratusan kepala keluarga itu daerah tangkapan air.
Menurut Rahmat, kawasan itu sudah banyak direhabilitasi untuk menata kehidupan warganya yang selama ini terdampak persoalan banjir setiap musim hujan.
"Karena ini adalah daerah tangkapan air dari atasnya seperti dari Perumahan Jatikramat Indah, Jatibening, dan lainnya," katanya.
Pemkot Bekasi juga secara serius membuat proyek serupa di kawasan tersebut agar volume air hujan yang turun ke Kompleks Dosen IKIP tidak terlalu tinggi.
"Ada beberapa daerah di bagian atasnya yang kita buat juga kolam retensi sampai ke Perumahan Bougenvile. Kita serius terhadap komitmen menyelesaikan banjir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018